Penulis
Intisari-Online.com -Kecelakaan Tol Cipularang beruntun melibatkan 17 kendaraan terjadi di Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta pada Minggu (26/6/2022) pukul 20.20 WIB.
Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Ruas Tol Cipularang AKP Denny Catur mengungkapkan, kecelakaan bermula saat Bus Laju Prima bernopol B 7602 XA melaju dari arah Bandung menuju Jakarta menabrak beberapa kendaraan di depannya.
"Kendaraan bus Laju Prima diduga mengalami rem blong sehingga menabrak kendaran di depannya," kata Denny saat dihubungi, Senin (27/6/2022) sebagaimana diwartakan Kompas.com.
Denny mengatakan, kecelakaan beruntun ini melibatkan beberapa kendaraan sekaligus lantaran saat kejadian situasi lalu lintas sedang padat.
Diberitakan sebelumnya, saksi mata mengatakan bahwa bus Laju Prima melaju lebih kencang dan menyalip beberapa kendaraan.
Namun, bus tersebut tidak terkendali. "Kayaknya remnya blong. Sekarang sopir busnya kabur," kata korban yang merupakan seorang ibu sambil terbata-bata.
Akibat kecelakaan tersebut, terdapat 4 orang luka berat dan 16 orang luka ringan.
Seluruh penumpang bus Laju Prima tujuan Bandung - Merak yang sempat dievakuasi ke kantor PJR Induk Cipularang gerbang tol Jatiluhur, Purwakarta dijemput dengan menggunakan bus lain.
Seluruh penumpang yang sempat menunggu akhirnya bisa melanjutkan perjalanannya.
Penyebab Sering Kecelakaan di Tol Cipularang
Kecelakaan di Tol Cipularang ini bukanlah yang pertama kali.
Sekitar Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta memang sering terjadi kecelakaan.
Pada tahun 2019 juga terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang di KM 91 arah Jakarta.
Kecelakaan tersebut melibatkan 21 kendaraan dan 4 di antaranya terbakar.
Tercatat ada 9 orang meninggal dunia dan belasan orang luka-luka
Pada 18 Mei 2017, kecelakaan beruntun melibatkan 10 kendaran terjadi di Km 91.400, Tol Cipularang.
Kecelakaan di Tol Cipularang tahun 2017 menyebabkan empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dan 26 lainnya luka ringan.
Lalu pada tahun 2011, Virginia Anggraeni, istri penyanyi dangdut Saipul Jami meninggal setelah mobil yang ditumpanginya bersama keluarga mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipularang.
Mengutip Kompas.com, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul dalam artikel tahun 2014, menyatakan area di sekitar Kilometer 97 Tol Cipularang memang rawan kecelakaan.
"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstrahati-hati saat melewati jalur tersebut."
"Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati," kata Martinus.
Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Ofyar Z Tamin menjelaskan, selain kondisi jalan, kesalahan pengendara atau faktor human error juga berpengaruh.
Menurut dia, trek jalan yang mulai menurun dari Kilometer 100 dan ditambah beban massa dari kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat.
Dalam kondisi seperti itu, pengemudi harus konsentrasi penuh dalam mengendalikan laju kendaraan.
"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana."
"Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.
Semoga kecelakaan di Tol Cipularang tidak terulang lagi.
(*)