Sampai Picu Hoaks Habibie Donorkan Korneanya, Ternyata Ini Penyebab Thareq Kemal Selalu Pakai Penutup Mata Bak Bajak Laut, Semua Orang Bisa Kena

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Tangkapan layar yang menyebutkan bahwa Thareq mendapatkan donor mata dari Habibie pada 2019 silam

Intisari-Online.com -Penampilan putra Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie, yang selalu menutup mata kanannya seperti "bajak laut" menarik perhatian publik.

Bahkan pada 2019, tepatnya seetelah Habibie meninggal duniatersebar informasi bahwa Almarhum BJ Habibie mendonorkan kornea matanya untuk Thareq.

Pada waktu itu, informasi yang beredar itu menuliskan, Habibie telah terdaftar sebagai pendonor kornea untuk putranya sejak tahun 2016.

Selain itu, disebut pula bahwa istri Habibie, Hj Ainun Habibie atau Hasri Ainun Besari yang sebenarnya akan mendonorkan kornea matanya untuk Thareq.

Namun, karena riwayat kanker yang diidap Ainun, membuatnya tak bisa dilakukan operasi donor kornea.

Informasi yang disebarkan sejumlah akun ini juga menyampaikan bahwa tim dokter telah mengambil kornea mata Almarhum BJ Habibie sebelum dimakamkan.

Meski begitu, informasi soal donor kornea mata ini dibantah oleh pihak keluarga BJ Habibie.

Putra sulung Habibie, Ilham Akbar Habibie menjelaskan, adiknya terkena penyakit glaukoma yang menyebabkan rusaknya retina Thareq.

Ilham mengatakan, retina mata yang telah rusak tak bisa diganti.

Apa itu glaukoma?

Melansir dari pemberitaan Kompas.com, 19 Agustus 2019, glaukoma merupakan penyakit nomor 2 setelah katarak yang bisa menyebabkan kebutaan.

Penyakit tersebut terjadi karena ada tekanan cairan dalam bola mata yang terlalu tinggi.

Hal ini mengakibatkan serabut saraf yang seharusnya membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak menyebabkan kerusakan pada serabut saraf mata.

Kebutaan pada penderita glaukoma berbeda dengan katarak.

Pada penderita glaukoma, kebutaan tidak bisa disembuhkan.

Mereka yang berisiko Penyakit glaukoma berisiko terjadi kepada mereka yang memiliki riwayat keluarga glaukoma.

Selain itu, berisiko pula terjadi terhadap orang-orang dengan riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan migrain.

Faktor usia dan obat juga bisa memengaruhi seseorang menderita glaukoma.

Mereka yang berusia 40 tahun ke atas dan pengguna steroid dalam berbagai bentuk sediaan obat, berisiko terkena penyakit ini.

Penderita mata minus dan plus, serta mereka yang memiliki trauma mata juga sangat berisiko mengalami glaukoma.

Proses terjadinya glaukoma Di dalam mata, terdapat organ yang dinamakan badan siliar.

Tugas dari organ tersebut adalah menghasilkan cairan bola mata yang disebut akuos humor.

Dalam keadaaan normal, akuos humor mengalir melalui pupil, lalu ke sudut bilik mata depan dan ke luar melalui jaringan-jaringan pada bilik mata depan yang disebut anyaman trabekulum.

Pada penderita glaukoma, terdapat gangguan pada sistem pembentukan dan pengeluaran cairan akuos humor sehingga tekanan bola mata menjadi tinggi.

Baca Juga: Timor Leste Abadikan Namanya dengan Jembatan Sepanjang 540 Meter, BJ Habibie Juga 'Wariskan' Jembatan di Batam Ini

(*)

Artikel Terkait