Termasuk Penyebab Kematian Kaisar Guangxu yang Misterius, Inilah Sejumlah Racun yang Digunakan di China Selama Ribuan Tahun

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi China Kuno.

Intisari-Online.com - Kematian Kaisar Guangxu dari Dinasti Qing merupakan salah satu kematian kaisar paling misterius.

Penyebab kematiannya terbongkar usai 100 tahun kematiannya.

Sebelumnya, catatan medis kekaisaran menunjukkan bahwa kematian Kaisar Guangxu karena penyebab alami.

Namun, pengetahuan modern kemudian mengungkap penyebab kematian yang tak biasa.

Pada tanggal 4 November 2008, tes forensik mengungkapkan bahwa tingkat arsenik dalam sisa-sisa Kaisar Guangxu adalah ribuan kali lebih tinggi daripada orang biasa.

"Kami mengambil sehelai rambut berukuran 10 inci, dan setelah analisis, kami menemukan kandungan arseniknya 2.400 kali lebih tinggi dari biasanya," kata Zhu Chenru, wakil direktur Komite Nasional untuk Kompilasi sejarah Qing, dikutip npr.org.

Penelitian tersebut dilakukan oleh lembaganya, Institut Energi Atom China, laboratorium forensik kepolisian Beijing dan China Central Television.

Kesimpulan akhir para peneliti tersebut adalah bahwa Guangxu telah meninggal karena keracunan arsenik akut.

Baca Juga: Termasuk Zhengde si Raja 'Gila' Tukang Menyiksa Perlahan, Inilah Kisah Para Kaisar Dinasti Ming yang Bengis dan Nafsunya Tak Bisa Dibendung

Baca Juga: Kematian Tiga Raja Inggris Ini Ternyata Lebih Misterius Daripada yang Dibayangkan, Salah Satunya Ditemukan dalam Keadaan Leher Patah dan Terpisah dari Rombongan

Arsenik merupakan racun klasik yang digunakan di China selama ribuan tahun.

Selain di China Kuno, racun ini juga menjadi favorit orang Romawi dan Eropa abad pertengahan.

Sejak dulu, racun telah dianggap sebagai cara mudah untuk diam-diam membunuh seseorang.

Melansir chinadaily.com, orang China Kuno sendiri terkenal unggul dalam penemuan, penggunaan, dan penyembuhan racun, beberapa yang kita kenal sekarang dan beberapa dengan nama yang mengerikan.

Selain arsenik, ada ramuan penghancur usus, mahkota merah bangau, dan bubuk kematian tiga tawa.

Salah satu jenis racun 'penghancur usus' yang paling beracun adalah hemlock

Pada tahun 2011, seorang pejabat lokal China membunuh seorang wakil Kongres Rakyat Nasional dengan memasukkan racun legendaris tersebut ke dalam panci panas pria itu.

Pada awalnya, korban merasakan rasa terbakar di tenggorokan, diikuti muntah dan rasa sakit yang luar biasa di perut. Akhirnya, korban racun ini mati karena gagal napas.

Selain untuk membunuh musuh secara diam-diam atau membunuh pengkhianat, di China racun juga digunakan sebagai salah satu metode yang ditawarkan untuk 'hadiah kematian' bagi orang-orang yang dianggap terhormat.

Baca Juga: Disebut Pertemuan Penting sampai Disoroti oleh Media Asing, Sebenarnya Apa yang Akan Dibicarakan Jika Jokowi bertemu dengan Vladimir Putin?

Salah satu contoh terkenal dari eutanasia atau untuk melindungi kehormatan itu adalah adalah "Nostradamus China", komandan militer dan prognostikator Liu Bowen, yang dikabarkan telah diberi secangkir anggur racun dari pendiri Dinasti Ming (1368-1644).

Mereka yang dianggap layak menerima kematian yang terhormat dan hadiah dari kaisar itu misalnya pejabat tinggi atau selir yang terkutuk.

Mereka akan ditawari tali untuk menggantung diri, belati untuk menusuk diri sendiri, atau secangkir teh anggur manis beracun.

Anggur beracun kekaisaran itu menurut legenda terdiri dari kandungan beberapa mahkota merah bangau, zhen, atau arsenik.

Itulah sejumlah racun yang konon telah digunakan dari zaman China Kuno, termasuk racun yang menyebabkan kematian Kaisar Guangxu.

Kaisar Guangxu meninggal pada 14 November 1908, sehari sebelum kematian Janda Permaisuri Cixi. Saat kematiannya, dia baru berusia 37 tahun.

Sebagian besar cenderung percaya bahwa Cixi, yang sakit parah, meracuni Kaisar Guangxu karena dia takut Kaisar akan membalikkan kebijakannya setelah kematiannya.

Sementara teori lain adalah bahwa Kaisar Guangxu diracuni oleh Yuan Shikai, yang tahu bahwa jika kaisar berkuasa lagi, Yuan kemungkinan akan dieksekusi karena pengkhianatan.

Baca Juga: Cara Menghitung Weton Jodoh Sebelum Menikah, Bisa Cek Kecocokan Pasangan

Baca Juga: Berani Sebut Kepulauan Riau hingga Singapura Harus Diklaim oleh Malaysia, Rupanya Begini Sejarah Malaysia dan Pembagian Wilayahnya

(*)

Artikel Terkait