Ketum-nya Baru Saja Bisa 'Selonjoran' di Kursi Menteri, Partai Besar Ini Terancam Absen 5 Tahun dari Kabinet Indonesia, Satu Partai Lagi Juga Terancam Kehilangan 'Jatah'

May N

Penulis

Pemilu 2024 ditetapkan 14 febuari

Intisari - Online.com -Zulkifli Hasan atau Zulhas resmi masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju atas penunjukkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri.

Zulhas menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan atau Mendag.

Zulhas sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Hal ini disebut-sebut menguntungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP (Partai Persatuan Pembangunan).

Seperti disebutkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP, Arsul Sani, yang menyebut KIB masuk ke kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin adalah hal menguntungkan.

"Reshuffle itu kalau buat kami, partai-partai KIB itu menguatkan posisi KIB. Kenapa? Secara politis menguatkan KIB, karena sekarang tiga ketua umum KIB, semua ada di dalam kabinet," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022.

Arsul juga menambahkan bahwa seluruh ketua umum partai politik yang tergabung di KIB ada di pemerintahan.

Nah, tentunya hal ini memudahkan KIB merespons persoalan bangsa.

"Itu punya makna bahwa mereka kan punya akses terhadap persoalan-persoalan pemerintahan, persoalan-persoalan kenegaraan," jelas Arsul.

Arsul yang merupakan anggota Komisi III DPR RI mengklaim jika komposisi KIB yang sudah berada di dalam pemerintah memudahkan menyusun strategi ke depan.

Ke depannya, mereka diharapkan bisa menyerap berbagai masukan dari Presiden Jokowi.

"Artinya apa yang ada di pikiran partai-partai KIB, misalnya visi dan misi pemerintah ke depan dengan masukan-masukan, pendapat, dan pandangan dari presiden," kata Arsul.

Selanjutnya Arsul berharap PAN bisa segera menyesuaikan diri di dalam Koalisi Indonesia Maju.

"Artinya menyesuaikan diri itu karena dia ada di dalam koalisi, ya memang tidak berarti tidak boleh kritis, tetap boleh kritis. Tetapi juga harus kita stel secara keseluruhan," tuturnya.

Untuk diketahui, KIB digagas gabungan parpol terdiri atas Golkar, PAN, dan PPP.

Sebelum Zulhas jadi Mendag, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

Lalu, Ketum PPP Suharso Monoarfa menempati posisi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Jokowi melantik Zulhas sebagai Mendag di Istana Negara pada Kamis kemarin, 15 Juni 2022.

Posisi PAN dan PPP di parlemen Pemilu

Namun, agaknya harapan Arsul itu agak sulit untuk dijadikan kenyataan

Melansir hasil survei yang diselenggarakan oleh Litbang Kompas pada 26 Mei - 4 Juni 2022 menunjukkan jika elektabilitas PAN dan PPP rendah.

Elektabilitas PAN dan PPP malah berada di bawah ambang batas parlemen sebesar 4%, yaitu PAN 3,6% dan PPP 2% saja.

Posisi di atasnya ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing 5,4%, lalu Partai Nasdem (4,1%).

Selanjutnya partai yang mendominasi adalah PDI perjuangan dengan elektabilitas 22,6%, diikuti Partai Gerindra (12,5%), Partai Demokrat (11,6%), dan Partai Golkar (10,3%).

Empat partai ini masuk golongan partai papan atas.

PPP dan PAN meskipun masuk dalam koalisi dengan Partai Golkar dan termasuk partai parlemen tapi masih kesulitan untuk mendapatkan jatah menteri.

Hal ini disebabkan karena berdirinya Partai Ummat yang didirikan Amien Rais serta Partai Pelita yang didirikan oleh Din Syamsuddin.

Dua partai baru ini berbagi basis pemilih yang sama, yaitu kelompok Muhammadiyah.

Cara agar bisa mendapatkan tiket voting dan jatah menteri salah satunya adalah dengan memilih calon presiden yang tepat, sehingga memperoleh efek ekor jas atau coattail effect untuk perolehan suara 2024 mendatang, seperti dijelaskan Managing Director of Paramadina Public Policy Institute Ahmad Khoirul Umam.

Baca Juga: Pantas Nasdem sampai Kepincut Memboyong Jenderal Andika Perkasa sebagai Calon Presiden 2024, Ternyata Ini Rekam Jejak hingga Pendidikan Mentereng jederal Andika Perkasa

Artikel Terkait