Find Us On Social Media :

Sedang Gencar-gencarnya Serang Ukraina, Rusia Diam-diam Juga Lancarkan Serangan di Negara Ini, Amerika Tuduh Serangan Rusia Provokasi AS

By Tatik Ariyani, Minggu, 19 Juni 2022 | 10:26 WIB

Ilustrasi. Joe Biden - Vladimir Putin.

Intisari-Online.com - Sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, invasi Rusia di Ukraina masih berlangsung hingga kini.

Baru-baru ini, Rusia membombardir kota Lysychansk di timur.

Beberapa orang tewas dan jalan raya utama dari kota itu tidak dapat dilalui akibat kejadian itu, menurut Gubernur Luhansk Serhiy Haidai.

Sementara serangan Rusia masih terus dilakukan di Ukraina, disebutkan pula bahwa Rusia juga meluncurkan operasi di negara ini.

Rusia berada di balik “serangkaian” operasi baru-baru ini terhadap pasukan AS di Suriah bulan ini, termasuk serangan hari Rabu di garnisun al-Tanf di tenggara negara itu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, mengutip pejabat Pentagon yang mengetahui masalah tersebut.

Sebuah sumber mengatakan kepada WSJ bahwa jet Rusia menghantam "sebuah pos tempur di garnisun" pada hari Rabu.

Serangan itu dilakukan Rusia setelah memberi tahu AS tentang serangan yang akan segera terjadi.

Serangan itu juga sebagai tanggapan atas serangan oleh militan terlatih CIA terhadap pasukan Suriah yang menghancurkan kendaraan dan mungkin menyebabkan cedera.

WSJ mencirikan serangan 15 Juni, di mana tidak ada pasukan AS yang terluka, sebagai "pesan" dari Moskow.

Bahwa meskipun "tidak secara aktif menargetkan pasukan Amerika", serangan itu "melecehkan misi AS di Suriah - sebuah taktik yang digunakan pasukan Rusia sebelumnya.”

Melansir Sputniknews, Sabtu (18/6/2022), seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya menyebut serangan al-Tanf sebagai “peningkatan provokasi yang signifikan.”

AS memiliki sekitar 200 tentara yang ditempatkan di garnisun al-Tanf, yang terletak di dekat perbatasan Suriah dengan Irak dan Yordania.