Kisah Pei Xingjian, Jenderal yang Baik Hati dan Tidak Pernah Mengejar Keuntungan, Bisa Prediksi Akan Kemenangan Pasukannya Bahkan Tahu Akan Masa Depan Orang yang Dipilihnya

K. Tatik Wardayati

Penulis

Pei Xingjian, jenderal hebat pada masa Dinasti Tang.

Intisari-Online.com – Selalu ada cerita menarik dari kekaisaran China Kuno, selain kaisar dan permaisuri serta selir-selirnya.

Pei Xingjian adalah seorang pejabat pemerintah pada masa Dinasti Tang di China (618-907 M).

Nenek moyang Pei juga selalu menjadi pejabat.

Su Dingfang, seorang jenderal terkenal pada saat itu, sangat percaya diri dengan kemampuan Pei.

Pada suatu hari dia memberi tahu Pei, “Tidak ada orang lain selain kamu yang layka mempelajari strategi dan taktik perangku.”

Lalu Su mengajari Pei semua yang dia tahu, hingga Pei kemudian menjadi jenderal yang hebat.

Pada tahun-tahun awal pemerintahan Kaisar Diaolu, orang-orang Tujue (suku Turki nomaden awal) memberontak melawan Dinasti Tang, dan Pei diperintahkan untuk menekan mereka.

Ketika Pei diberi tahu bahwa Tujue telah menggerebek persediaan makanan tentara Tang di jalur transportasi dan menyebabkan banyak tentara kelaparan, dia memerintahkan beberap aratus tentara tua dan lemah untuk mengangkut 300 gerbong yang diisi makanan untuk mengisi kembali persediaan.

Setiap kereta berisi lima tentara yang dilengkapi persenjataannya yang tersembunyi di dalam, dan Pei menempatkan banyak tentara terlatih di berbagai lokasi strategis di sepanjang rute transportasi.

Ketika Tujue menyerbu kereta, tentara yang lemah dan tua melarikan diri, dan Tujue membawa kereta ke tepi sungai untuk berpesta.

Pada saat mereka melepas baju besi mereka dan bersiap-siap untuk memasak dan makan, para tentara yang bersembunyi melompat keluar dari kereta dan prajurit terlatih yang telah ditempatkan di sepanjang rute transportasi datang menyerbu.

Peristiwanya sangat cepat, hingga hampir seluruh kelompok Tujue perampok makanan itu dilumpuhkan.

Sejak saat itu, kelompok Tujue tidak pernah lagi berani menyerang gerobak makanan.

Pada suatu malam ketika pasukannya baru selesai mendirikan kemah, Pei tiba-tiba memerintahkan semua oran guntuk menempatkan kembali kemah di pegunungan.

Tidak ada yang senang dengan keputusannya karena mereka semua lelah dan baru saja duduk untuk beristirahat.

Tapi Pei tidak mau mendengarkan alasan mereka, dan memerintahkan semua orang untuk mengemasi perlengkapan mereka dengan cepat dan keluar.

Tak lama setelah mereka selesai berkemas, hujan badai datang dan membanjiri lokasi perkemahan lama dengan air setinggi tiga meter.

Ketika para prajurit melihat ini, melansir Clear Harmony, mereka terkejut dan bertanya kepada Pei bagaimana dia tahu akan turun hujan dan membanjiri tempat perkemahan yang lama itu.

Kata Pei, “Mulai sekarang dengarkan aku. Kamu tidak perlu tahu bagaimana saya tahu ini akan terjadi.”

Jenderal Pei sangat murah hati dan tidak pernah mengejar keuntungan, seperti dalam catatan sejarah.

Pada suatu kali Pei mengirim seorang pelayan untuk membeli tulang badak dan kesturi, sebagai bahan untuk obat China yang mahal, namun dalam perjalanan pulang, pelayan itu tidak sengaja menghilangkan apa yang dibelinya.

Karena takut akan hukuman yang akan diterimanya, dia melarikan diri.

Pada kesempatan lain, Kaisar menghadiahi Pei atas pelayanannya dengan kuda dan pelana, namun seorang pelayan yang menguji tunggangan Pei itu, tidka sengaja merusakkan pelana.

Pelayan itu melarikan diri karena takut akan hukuman yang akan diterimanya.

Pei memerintahkan orang untuk mencari kedua pelayan itu dan membawa kembali kepadanya, lalu dia mengatakan, “Kalian keliru tentang hukuman, mengapa Anda pikir begitu rendah tentang saya?”

Pei tidak menghukum para pelayan itu sama sekali.

Menurut teks-teks sejarah, Pei memiliki kemampuan clairvoyance. Setiap kali dia pergi berperang, dia bisa memprediksi tanggal kemenangannya.

Dia juga memiliki kemampuan untuk memilih orang-orang terbaik untuk suatu pekerjaan.

Yang Jiong, Wang Bo, Lu Zhaolin dan Luo Binwang adalah cendekiawan terkenal pada masanya.

Tapi Pei berkata setelah bertemu dengan mereka, “Meskipun mereka berbakat, mereka tidak memiliki takdir untuk menikmati kehidupan bangsawan.

Yang Jiong memiliki kebajikan paling besar di antara mereka, dan dia akan menjadi komandan tingkat rendah, tetapi yang lain tidak akan menikmati kehidupan yang sukses. Prediksinya menjadi kenyataan.

Wang Bo tenggelam saat usianya baru 27 tahun. Lu Zhaolin berjuang dengan kemiskinan dan penyakit sepanjang hidupnya.

Luo Binwang bergabung dengan pemberontakan melawan raja wanita Wu Zetian.

Pemberontakan segera dipadamkan, dan tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Luo.

Yan Jiong adalah satu-satunya dari empat orang yang memiliki kehidupan yang mulus meskipun biasa-biasa saja seperti yang telah diprediksi oleh Jenderal Pei.

Su Weidao dan Wang Ju keduanya pejabat penting selama Dinasti Tang. Sebelum mereka menjadi terkenal, Pei mempekerjakan mereka tepat setelah dia bertemu dengan mereka.

Dia mengatakan kepada mereka, “Kalian berdua akan jadi pejabat penting di istana Kaisar.”

Belakangan, hidup mereka benar-benar berubah seperti yang Pei nubuatkan.

Baca Juga: Prajurit Pemberani dan Ganas dari Dinasti Tang, Inilah Qin Shubao, Pejuang Sengit dari Dinasti Tang yang Rela Mati Membela Kaisar Taizong Ketika Diejek Musuh

Baca Juga: ‘Saya Kehilangan Satu Cermin’, Inilah Kisah Wei Zheng, Penasihat Kepercayaan Kaisar Taizong yang Tidak Pernah Berpihak Tapi Selalu ‘Menantang’ Kaisar, Sebelumnya Melayani Saigan Berat Kaisar

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait