Negaranya Bongkar Paksa Rumah Tokoh Muslim, Sosok Ini Kini Malah Diduga Jadi Perdana Menteri yang Disebut Jokowi 'Ngemis-ngemis' Minta Dikirimi Minyak Goreng

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tentara India mengawasi bongkar paksa rumah muslim India.

Intisari-Online.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu mengeluarkan pernyataan larangan ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng.

Rupanya salah satu negara memprotes larangan tersebut.

Mengutip Reuters, Jumat (29/4/2022), importir India menyebut pasokan minyak yang ditujukan ke negaranya menjadi terhambat akibat larangan dari Presiden Jokowi.

Empat importir India mengatakan 290 ribu ton minyak nabati sedang ditujukan ke India.

Larangan ekspor CPO tersebut disebut berpotensi membuat India kekurangan minyak nabati bagi para importir negara tersebut.

India merupakan importir minyak sawit terbesar di dunia, yang menggantungkan kebutuhan minyaknya pada Indonesia untuk hampir setengah dari 700 ribu ton minyak yang dibutuhkan negaranya tiap bulannya.

Setelah larangan ekspor CPO dari Indonesia, kini para pembeli minyak India menyasar Malaysia demi memenuhi kebutuhan mereka, sayangnya Malaysia disebut tak bisa memenuhi permintaan.

Dikatakan bahwa penjual minyak di Malaysia harus memenuhi komitmen lama mereka dan tidak dapat menyediakan minyak sawit untuk pengiriman yang cepat ke India.

Melansir kompas.com, Presiden Jokowi menceritakan saat dirinya diminta bantuan oleh seorang perdana menteri (PM) sebuah negara untuk mengirimkan minyak goreng, yang disampaikan melalui sambungan telepon.

Menirukan permintaan PM tersebut, Jokowi mengatakan bahwa stok negara itu betul-betul sudah habis dan kalau barang itu tidak datang maka akan terjadi krisis sosial, ekonomi yang berujung pada krisis politik.

Jokowi melanjutkan, bahwa krisis sosial, ekonomi, dan berujung pada krisis politik saat ini sudah terjadi di Sri Lanka.

Bank Dunia dan IMF telah menyampaikan bahwa akan ada lebih kurang 60 negara yang ambruk ekonominya.

Jokowi menyebutkan bahwa situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah, situasi yang tidak gampang karena ketidakpastian global.

Ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, dan ancaman kenaikan inflasi dialami semua negara.

Menurut Jokowi, negara kita besar, pangannya juga butuh pangan yang besar, energinya juga butuh energi yang besar, baik untuk kendaraan maupun untuk industri, rumah tangga, dan lain-lain.

Namun, dia mengungkapkan bahwa ancaman krisis pangan jugabisa dijadikan peluang karena lahan kita besar, karena banyak bidang yang belum dimanfaatkan dan banyak yang belum produktif.

Diduga sebagai sosok Perdana Menteri yang meminta-minta dengan sangat kepada Jokowi untuk dikirimkan minyak goreng ke negaranya, dia belum mengomentari kerusuhan yang terjadi di negaranya.

Pihak berwenang negara bagian Uttar Pradesh, India menghancurkan sejumlah rumah Muslim, mereka diduga terlibat dalam kerusuhan yang dipicu oleh pernyataan menghina yang dibuat oleh tokoh-tokoh partai yang berkuasa tentang Nabi Muhammad.

Muslim telah turun ke jalan di seluruh India dalam beberapa pekan terakhir untuk memprotes komentar anti-Islam oleh dua anggota partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP).

Melansir tribunnews.com, bentrokan pecah antara Muslim dan Hindu dalam beberapa kasus antara pengunjung rasa dan polisi di beberapa daerah.

Kelompok Muslim menuntut penangkapan mereka, sementara beberapa kelompok garis keras Hindu melabeli mereka sebagai pemberani dan nasionalis.

Selama akhir pekan, Kepala Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath memerintahkan penghancuran tempat-tempat ilegal.

Termasuk rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan di sana pekan lalu, kata juru bicara negara bagian BJP.

Rumah seorang terduga dalam kerusuhan, yang putrinya adalah seorang aktivits hak-hak Muslim perempuan, dihancurkan di tengah kehadiran polisi pada Minggu (12/6/2022).

Rumah dua orang lagi yang dituduh melempar batu setelah shalat Jumat juga dihancurkan di negara bagian itu.

Baca Juga: Tanpa Malu, Pemimpin India Ini Hadiri Pertemuan Negara-negara Barat dan Kemudian Berpaling Kepada China dan Rusia di Hari Berikutnya, Serasa Diperebutkan Dua Poros Kekuatan?

Baca Juga: Bersaing Ketat dalam Pasar CPO Global, Malaysia Ikut Campur Pasca Pemerintah Indonesia Larang Ekspor CPO dan Turunannya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait