Jadi Satu-satunya Selir yang Berani Ceraikan Kaisar China, Inilah Wenxiu, dari Wanita yang Dicintai Puyi hingga Sangat Dibenci Olehnya

Tatik Ariyani

Penulis

Wenxiu merupakan salah satu selir Kaisar terakhir China Puyi dan satu-satunya selir yang menceraikan kaisar China.

Intisari-Online.com -Kaisar Puyi merupakan terakhir dari Dinasti Qing Agung sekaliguskaisar terakhir China.

Salah satu selir Kaisar Puyi adalah Wenxiu.

Berawal dari gadis biasa, Wenxiu menjadi permaisuri Puyi dan bahkan pada akhirnya berani menuntut Puyi untuk cerai.

Tindakannya mengejutkan seluruh bangsa. Dari 2000 tahun yang lalu, tidak sekali pun ada permaisuri yang menggugat Kaisar.

Pengajuan cerai adalah skandal besar dan membawa penghinaan besar bagi keluarga kerajaan.

Melansirtommyworlds.com, Wenxiu berasal dari keluarga bangsawan. Klannya adalah Klan Erdest yang merupakan salah satu keluarga paling kuat di Beijing.

Pada tahun 1921, Kaisar Puyi akan menikah. Istana mengirimkan dekrit kepada semua keluarga bangsawan untuk menyerahkan foto putri yang memenuhi syarat kepada Kaisar.

Berita bahwa Kaisar akan memilih seorang istri telah tersebar luas dan semua orang ingin mengambil kesempatan untuk mengirim putri mereka.

Pada saat itu, Klan Erdest berada dalam kondisi yang mengerikan tetapi gadis-gadis mereka masih memenuhi syarat.

Mereka mengambil kesempatan ini dan segera mengirimkan foto Wenxiu. Wenxiu berusia 15 tahun.

Di antara banyak kandidat, Puyi paling menyukai Wenxiu.

Wenxiu hampir menjadi Permaisuri, tetapi dia dihentikan oleh Janda Selir Duankuang yang mendukung Wanrong. Puyi tidak punya pilihan sehingga dia menandai foto Wanrong.

Pada akhirnya Wanrong menjadi Permaisuri (empress) dan Wenxiu dijadikan selir resmi (consort).

Pada 12 Oktober 1922, Wenxiu dibawa ke istana terlarang dengan kereta kuning. Dia mengenakan 2 tali upacara selama pernikahannya.

Dia dibawa untuk menyambut Puyi di istana Yangxin. Dia menjadi Selir Shu hari itu.

Keesokan harinya, Permaisuri Wanrong memasuki istana.

Wenxiu sangat sadar bahwa dia tidak bisa dibandingkan dengan Permaisuri, tetapi fakta bahwa Puyi memilihnya daripada Wanrong dalam pemilihan selir memberinya kegembiraan.

Puyi menyukai Wenxiu. Mereka menghabiskan waktu berbicara tentang puisi, berjalan bersama setelah gelap dan berbagi perasaan mereka.

Puyi memuja Wenxiu lebih dari Wanrong.

Wanrong harus menyembunyikan dendam yang mendalam karena dia tahu Puyi menyukai Wenxiu tetapi dia akan membuat masalah bagi Wenxiu jika dia menemukan celah.

Pada tahun 1924, keadaan telah berubah. Wanrong tahu bagaimana menarik perhatian Kaisar.

Dia telah mengubah sikapnya dan Puyi mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengannya daripada dengan Wenxiu.

Pada tanggal 20 Oktober 1924, Tentara pemberontak mengirim sekelompok tentara untuk menggulingkan Puyi dan memintanya untuk pergi dalam 3 jam.

Puyi panik. Dia tidak bisa berbuat apa-apa jadi dia meminta Permaisuri dan selirnya untuk segera mengemasi barang-barang.

Wenxiu adalah wanita yang sangat kuat. Dia lebih baik mati sebagai selir daripada menjadi orang biasa dan meninggalkan tempat itu.

Wenxiu mengambil gunting dan pergi berlutut di depan prasasti leluhur dan mencoba bunuh diri, tiba-tiba kasimnya menghentikannya.

Puyi tersentuh oleh tindakan heroiknya. Dia memujinya dan Wenxiu kembali memenangkan hatinya.

Mereka kemudian tinggal di rumah Pangeran Chun (Kelahiran ayah Puyi). Permaisuri dan selir shu menghentikan pertarungan internal mereka. Mereka menjadi orang biasa tanpa gelar.

Pada tahun 1925 selama Tahun Baru Imlek, Puyi memasang takhta baru di aula Kedutaan Besar Jepang untuk menerima kowtow dari keluarga bangsawan Qing.

Dia meminta Wanrong untuk berdiri di sampingnya tetapi Wenxiu tidak setuju karena mereka tidak berada di istana lagi. Di istana, mereka mengikuti aturan leluhur bahwa hanya Permaisuri yang boleh berdiri di samping Kaisar dalam acara formal.

Puyi sangat marah karena Wenxiu berani menentangnya.

Setelah 100 hari di Kedutaan Jepang, mereka pindah ke Tianjin dan tinggal di vila.

Puyi selalu membawa Wanrong bersamanya tetapi meninggalkan Wenxiu sendirian.

Karena tak lagi dianggap oleh Puyi, Wenxiu pun meninggalkan kediamannya.

Suatu ketika, Wenxiu memberi surat untuk dibawa ke Puyi. Puyi terkejut dengan tindakan Wenxiu.

Dia adalah satu-satunya pria yang membuat perintah tetapi sekarang selirnya berada di atasnya.

Surat-surat itu terutama berisi tentang perlakuan buruk yang tidak dapat ditanggungnya lagi. Surat-surat itu juga menyatakan bahwa kaisar tidak pernah tidur dengannya selama satu malam pun dalam kehidupan pernikahannya selama sembilan tahun. Dia telah begitu kesepian dan diliputi oleh air mata dan kesedihan. Dia mengharuskan dia tinggal di tempat lain dan Puyi harus mengunjunginya secara teratur setiap bulan dan tidur dengannya, jika tidak dia akan bertemu dengan Puyi di pengadilan.

Wenxiu awalnya tidak mengizinkan penyebutan "perceraian".

Dia sepenuhnya sadar dia adalah bagian dari keluarga kerajaan tetapi dia ingin memiliki hak dasar dan hak istimewa sebagai selir kekaisaran.

Setelah Perceraian, Wenxiu kembali ke rumah ibunya.

Dia adalah guru sekolah selama beberapa tahun dan menikah dengan seorang Mayor pada tahun 1947.

Pasangan itu tidak memiliki anak dan hidup dalam kemiskinan setelah perang saudara Tiongkok.

Baca Juga: Bukan Kasim, Sejarawan China Sima Qian Memilih Dikebiri Sebagai Hukuman karena Ingin Menyelesaikan Misi Mulia Ini, Terpaksa Menanggung Aib Seumur Hidupnya

Baca Juga: Jadi Penguasa Tersingkat Sepanjang Sejarah China Kuno, Inilah Permaisuri Yuan, Raja Wanita Pertama yang Pernah Berkuasa di Kekaisaran China Selain Permaisuri Wu Zetian

Artikel Terkait