Find Us On Social Media :

Bagaimana Pasukan Rusia Mengkonfrontasi Pasukan NATO di Yugoslavia Tahun 1999 Lalu, dalam Gerakan Signifikan Pasca-Soviet Ini Mengubah Pandangan Negatif tentang Rusia

By May N, Minggu, 12 Juni 2022 | 14:05 WIB

Ilustrasi konfrontasi pasukan Rusia kepada pasukan NATO di Yugoslavia

Intisari - Online.com - Peristiwa tahun 1990-an di Yugoslavia sering diabaikan dalam diskusi tentang hubungan Rusia dan Barat saat ini.

Banyak yang gagal memahami mengapa opini publik di Rusia, yang memandang baik AS dan Eropa Barat setelah runtuhnya Soviet, tiba-tiba bergeser ke posisi skeptisisme yang meningkat.

Apa yang mengejutkan ilusi naif dan idealis dari banyak orang Rusia adalah operasi terkenal NATO melawan Yugoslavia pada tahun 1999.

Dalih formal untuk pengeboman NATO di Yugoslavia adalah Perang Kosovo.

Tentara Pembebasan Kosovo (KLA), sekelompok pemberontak etnis Albania, telah memerangi pemberontakan gerilya dan mengorganisir serangan teroris terhadap pasukan pemerintah Serbia, sementara Serbia telah mencoba untuk membalas.

Kedua belah pihak melakukan kekejaman, tetapi Barat, dimotivasi oleh pertimbangan politik, memilih untuk mendukung orang Albania.

Dari 24 Maret hingga 10 Juni 1999, pasukan NATO melakukan kampanye pengeboman udara besar-besaran terhadap Yugoslavia.

Ada berbagai laporan tentang jumlah pasti korban, tetapi di mana saja dari 270 hingga 1.000 militer dan polisi dan 450-2.500 warga sipil tewas, sementara ekonomi dan infrastruktur menderita kerugian besar.

Beograd menyetujui semua persyaratan yang diminta oleh pihak yang menang, dan pasukan penjaga perdamaian NATO dikerahkan ke Kosovo, menggantikan pasukan pimpinan Serbia.

Ini dilihat sebagai tragedi oleh Rusia. Secara historis, Rusia memiliki ikatan yang kuat, dan hubungan emosional, dengan Serbia.

Uni Soviet baru saja runtuh dan pemberontakan Chechnen masih menjadi perhatian utama, sehingga Rusia memahami situasi Serbia dengan sangat baik.

Banyak yang percaya pada saat itu, dan masih percaya sekarang, bahwa Rusia menghindari skenario Yugoslavia hanya karena itu adalah negara nuklir.