Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggunakan ancaman perang nuklir sejak awal perang Rusia dan Ukraina pada Februari 2022 kemarin.
Presiden Rusia Vladimir Putinmenempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Ini merupakan cara Putinuntuk mengirim pesan yang kuat ke Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk tidak mengganggu rencananya pada perang Rusia dan Ukraina.
Akan tetapi Ukraina boleh bernapas lega.
Sebab, Ukraina kini punya senjata yang mungkin saja bisa membalas serangan nuklir Rusia.
Hal itu disampaikan langsung olehPresiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky berterima kasih kepada Inggris atas dukungannya terhadap Ukraina selama perang.
Zelensky juga sangat berterima kasih kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dengan mengatakan bahwa PM memiliki pemahaman "lengkap" tentang kebutuhan Ukraina.
Pada hariSenin kemarin, Inggris mengumumkan paket bantuan militer lebih lanjut untuk dikirim ke Ukraina dalam hubungannya dengan AS.
Senjata baru yang dikirim dari Inggris adalah sistem roket multi-peluncuran yang dapat menyerang target hingga 50 mil jauhnya.
Dalam pidato televisi, Presiden Zelensky mengatakan: "Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Boris Johnson atas pemahaman penuh atas tuntutan dan kesiapan kami untuk memberikan Ukraina senjata yang sangat dibutuhkan untuk melindungi kehidupan rakyat kami."
Persiapan yang dilakukan Ukraina, AS, dan Inggris ini karena ancamanpresenter televisi Rusia Vladimir Solovyov.
Salah satu 'boneka' Putin ini mengatakan perang nuklir akan segera terjadi. Sehingga dunia harus bersiap dengan peristiwa berdarah dalam beberapa hari ke depan.
“Semuanya bergerak ke arah itu (perang nuklir). Saya harap kita akan hidupsetelahnya," terangVladimir Solovyov seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (8/6/2022).
"Tapi jika kondisinya terus berkembang ke arahitu, mungkin kita tidak bisa bertahan."
"Hanya beberapa mutan di Danau Baikal yang akan bertahan."
“Sisanya akan dihancurkan dalam serangan nuklir besar-besaran.”
Dia menambahkan: “Karena jika NATO memutuskan mereka dapat menempatkan apa pun yang mereka inginkan di perbatasan kami, mereka akan mengirim lebih banyak senjata Amerika ke Ukraina."
"Pada akhirnya, Ukraina akan menembak dan bisa mengenai salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir kami, dan ini dia."
“Prosesnya akan dengan cepat menjadi tidak terkendali.Tidak ada yang tersisa.”
Pernyataan Vladimir Solovyov juga didukung olehVitaly Tretyakov, seorang analis politik.
“Kami akhirnya tiba. Ini adalah pertempuran terakhir dan menentukan kami," tutupnyaVitaly Tretyakov.