Find Us On Social Media :

Temui Qin Shi Huangdi: Kaisar Qin pertama Sang Penguasa Brutal yang Melakukan Hal-hal Gila Ini di Tiongkok kuno, Termasuk Bunuh 460 Cendekiawan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 5 Juni 2022 | 10:43 WIB

(Ilustrasi) Kaisar Qin Shi Huang atau Qin Shi Huangdi

Intisari-Online.com - China merupakan salah satu negara dengan sejarah kekaisarannya yang melegenda.

Sejak awal, pemukiman di Lembah Sungai Kuning dan Yangtze sudah berkembang menjadi peradaban pertanian.

Pada periode 'Negara-negara Berperang,' yakni antara abad kelima dan ketiga SM, setidaknya ada 7 kerajaan yang berjuang untuk supremasi di China timur-tengah. 

Negara bagian Qin, yang berbasis di dataran Sichuan, akhirnya menang pada tahun 221 SM di bawah kepemimpinan Raja Zheng yang kejam.

Raja yang menang kemudian menobatkan dirinya dengan gelar Qin Shi Huangdi (259–210 SM), Kaisar Qin Pertama.

Shi Huangdi mulai membentuk wilayahnya yang beragam menjadi satu kerajaan China yang patuh pada kehendaknya.

Dia membagi daerah kekuasaannya menjadi 36 wilayah komando, masing-masing diawasi oleh seorang gubernur, komandan militer, dan kekaisaran, yang semuanya wajib lapor kepadanya.

Dia memindahkan ratusan ribu keluarga berpengaruh dari provinsi asal mereka ke ibu kota, Xianyang, agar bisa diawasi.

Senjata disita dan dilebur. Mata uang kekaisaran baru dikeluarkan. 

Kaisar juga menyeragamkan tulisan-tulisan China, sehingga semua kata dengan arti yang sama dalam berbagai bahasa negara cukup diwakilkan dengan satu karakter yang sama.

Shi Huangdi secara brutal menekan perbedaan pendapat. Beberapa catatan mengatakan bahwa 460 cendekiawan ditangkap dan dieksekusi.

Seluruh buku dan teks-teks yang mereka gunakan untuk mengkritik pemerintah disita dan dibakar.

Warga dari semua peringkat didorong untuk saling menginformasikan; mereka yang dihukum karena kejahatan dieksekusi, dimutilasi, atau dihukum kerja paksa.

Ratusan ribu pria ditugaskan bergabung sebagai pasukan yang bertahan melawan pengembara Xiongnu di utara dan suku-suku lain di selatan.

Ratusan ribu lainnya bekerja keras untuk membangun istana, kanal, dan jalan. 

Menurut sejarawan Han Sima Qian, mereka juga membangun “pertahanan perbatasan di sepanjang sungai Kuning, membangun 44 kota distrik bertembok yang menghadap ke sungai."

Proyek itu kemudian memakan banyak nyawa pekerja dan menandai awal berdirinya Tembok Besar China.

Baca Juga: Ibunya Selir Kesayangan Kaisar, Bukannya Jadi Raja, Pangeran Dinasti Ming Ini Malah Tewas Dieksekusi oleh Pemberontak, Kematiannya Digambarkan Sangat Mengerikan

(*)