Find Us On Social Media :

AS Perluas Sanksi ke Rusia, Harapan Bergantung pada Raksasa Ekonomi di Asia Ini yang Bisa Selamatkan Negara Pimpinan Vladimir Putin

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 5 Juni 2022 | 08:18 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Amerika Serikat dan sekutu Eropanya memang telah meluncurkan sanksi yang menghancurkan terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina.

Mereka memotong Moskwa dari pasar energi kritis pada saat dibutuhkan modal untuk terus menggerakkan perang yang sedang berlangsung. 

Bahkan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memperluas sanksi terhadap Rusia, Kamis (2/6/2022), sebagaimana diwartakan Kompas.com.

Hal itu termasuk menargetkan kapal pesiar mewah yang kerap digunakan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sanksi yang diberikan Departemen Keuangan AS merupakan hukuman terhadap keputusan Putin melakukan serangan ke Ukraina.

Kantor Kontrol Aset Asing (OFAC) mengumumkan bahwa tindakan terbaru mereka ialah menargetkan pialang kapal pesiar yang berhubungan dengan Kremlin.

Selain itu juga menargetkan beberapa pejabat pemerintah Rusia terkemuka, dan rekan dekat sekaligus manajer keuangan Putin, Sergei Roldugin.

Secara spesifik, Departemen Keuangan memblok penggunaan dua kapal mewah berbendera Rusia, "Graceful" dan kapal berbendera Kepulauan Cayman, "Olympia".

Mereka mengungkapkan Putin dulunya kerap menggunakan kedua kapal tersebut untuk bepergian.

Meski begitu, Newsweek memberitakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin masih bisa "diselamatkan" oleh raksasa ekonomi Asia, China dan India.

Baik China atau India menolak bergabung menjatuhkan sanksi, dan membeli lebih banyak minyak Rusia daripada sebelumnya.

Premisnya sederhana: China dan India membeli apa yang sebagian besar telah dilarang oleh Uni Eropa dengan harga yang lebih rendah.