Saat Seluruh Dunia Fokus Pada Konflik Rusia-Ukraina, Tanpa Disadari di Asia Peperangan Sudah Berada di Ujung Tanduk, Melibatkan 3 Negara Besar, Salah Satunya China?

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Militer China melakukan pendaratan di Taiwan.

Intisari-online.com - Saat ini seluruh dunia memang fokus pada konflik Rusia-Ukraina.

Tanpa di sadari situasi di Asia tengah memanas, dan kekuatan-kekuatan besar sedang mempersiapkan diri.

Bahkan dalam skenario terburuk bisa berubah menjadi perang yang melibatkan beberapa negara.

Hal ini diungkapkan oleh China, yang dikutip dari Global Times, bahwa situasi buruk sedang disiapkan.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sedang mempersiapkan skenario terburuk di tengah meningkatnya ketegangan AS-China atas Taiwan.

Pada (2/6), Global Times, suplemen dari People's Daily, corong Partai Komunis China, mengutip seorang ahli militer yang bekerja di Beijing.

Secara anonim mengatakan, "Baik Jepang dan AS berencana untuk campur tangan dalam masalah Taiwan dengan sarana militer, jadi PLA juga akan melakukan lebih banyak skenario terburuk."

Pakar itu mengingat bahwa, dalam sebulan terakhir, PLA mengadakan tiga latihan skala besar di dekat Taiwan.

Baca Juga: Namanya Menjadi Wanita Paling Terkenal Sepanjang Sejarah China, Siapa Sangka Janda Permaisuri Cixi Hanyalah Selir Rendahan Kaisar, Tapi Berkat Kelicikan Ini hingga Naik Menjadi Ratu Paling Terkenal di China

Aktivitas militer China dengan intensitas tinggi seperti itu "jarang" dalam beberapa tahun terakhir.

Jadi Washington tidak boleh meremehkan tekad dan kemampuan PLA dalam menjaga kedaulatan dan keamanan, katanya, dan integritas teritorial.

Pakar militer China lainnya, Song Zhongping menekankan,"Saat ini, ketika frekuensi pertukaran resmi antara AS dan pulau Taiwan menjadi semakin sering."

"Apa yang dilakukan PLA tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga untuk melakukan tindakan praktis. persiapan jika terjadi konflik militer," katanya.

Sebelumnya, pada 1 Juni, menjawab pertanyaan dari kantor berita Rusia, TASS tentang kemungkinan konflik militer China dengan Taiwan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, "China tidak akan mengabaikan tindakan untuk mendukung separatis Taiwan dari pemerintah AS dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat memiliki efek buruk yang serius di AS.

China menganggap Taiwan bagian darinya dan menjunjung tinggi prinsip "Satu China" yang harus dipatuhi oleh semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing termasuk AS.

Artikel Terkait