Peduli Setan dengan Sanksi dari Barat, Kim Jong-Un Tetap Uji Coba Rudal yang Mampu Bawa Hulu Ledak Nuklir Sampai ke Amerika, Langsung Berhasil Hancurkan Target

Mentari DP

Penulis

Senjata nuklir Korea Utara.

Intisari-Online.com - Korea Utara termasuk beberapa negara di dunia yang mempunyai senjata nuklir.

Tidak heran terkadang Korea Utara menguji program rudal dari senjata nukirnya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (27/5/2022), Korea Utara baru saja mengujicoba rudal balistik antarbenua dengan sukses.

Uji coba ini dilakukan diPyongyang hanya beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden terbang kembali ke Washington dari wilayah tersebut.

Pyongyang dilaporkan menembakkan tiga rudal kemarin dalam langkah menantang yang melanggar sanksi PBB terhadap negara tersebut.

Salah satu rudal tersebut juga diperkirakan mampu membawa hulu ledak nuklir dan mencapai Amerika Serikat (AS).

DiketahuiAnggota Dewan Keamanan PBB memberikan suara pada resolusi di New York yang diajukan oleh AS untuk menempatkan pembatasan lebih lanjut pada ambisi senjata nuklir Kim Jong-Un.

Kini, Korea Utara menerima sanksi dari pihak internasional.

Bagian dari sanksi akan secara langsung menargetkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un dengan melarang impor produk tembakau asing.

Selanjutnya, tindakan hukuman akan dikenakan pada program rudal jarak pendek Korea Utara, rudal jelajah, dan ICBM serta sistem pengiriman lainnya yang mampu mengirimkan senjata nuklir.

Sanksi yang lainsedang diusulkanadalah impor minyak mentah Korea Utara, yang bertujuan untuk mengurangi kuotasi yang diizinkan untuk dikurangi dari 4 juta barel per tahun menjadi 3 juta.

Bensin olahan juga akan dikurangi dari 500.000 barel per tahun menjadi 375.000.

Dalam hal ekspor, Korea Utara akan dilarang mengekspor mineral, bahan bakar, dan produk mineral lainnya.

Aset Grup Lazarus, sindikat peretasan Korea Utara yang dikatakan oleh AS dikendalikan oleh intelijen Korea Utara, juga akan dibekukan.

“Kami tahu bahwa provokasi terus-menerus oleh DPRK [Republik Demokratik Rakyat Korea] menimbulkan ancaman bagi kawasan dan bagi kita semua," ungkapNed Price, juru bicara departemen luar negeri AS.

“Dan merupakan kewajiban masyarakat internasional untuk bergabung dengan kami dalam mengutuk pelanggaran mencolok DPRK dan berulang kali terhadap beberapa resolusi dewan keamanan PBB ini.”

Sanksi yang diterima Korea Utara bersamaan dengan jumlah kasus virus corona yang semakin tinggi di negara itu.

Baca Juga: Negaranya Kolaps Dihajar Covid-19, Kim Jong-Un Malah Kerahkan Militernya Bukan Tenaga Medisnya, Memang Apa yang Dilakukan Bisa Dilakukan Tentara Korea Utara?

Artikel Terkait