Penulis
Intisari-onlime.com - Upaya Ukraina untuk mendapatkan senjata tambahan untuk melawan Rusia harus kandas setelah ditolak Israel.
Tawaran AS untuk mengizinkan Jerman mengirim sampel rudal anti-tank Spike ke Ukraina, yang diproduksi oleh pabrik milik Israel di Jerman ditolak Israel.
Surat kabar Axios pada (25/5) mengutip pejabat AS dan Israel yang mengkonfirmasi bahwa Tel Aviv telah menolak permintaan AS untuk mengizinkan Jerman mentransfer ke Ukraina.
Model rudal anti-tank Spike, yang diproduksi oleh pabrik milik Federasi Rusia di Jerman.
Menurut sumber tersebut, Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl menyampaikan permintaan tersebut saat bertemu langsung dengan pejabat senior pertahanan Israel Amir Eshel saat Eshel sedang melakukan kunjungan ke Washington beberapa hari lalu.
Israel menentang kampanye militer Rusia di Ukraina, tetapi bersikeras bahwa mereka hanya memasok peralatan militer yang tidak mematikan ke Kiev.
Israel dikatakan sangat prihatin dengan skenario bahwa tentara Rusia di Ukraina bisa terbunuh oleh senjata buatan Israel.
Selain itu, sebuah sumber juga mengatakan bahwa pasokan rudal ke Ukraina, yang menyebabkan ketegangan dengan Rusia, akan berdampak pada "kepentingan keamanan Israel di Suriah".
Spike adalah sistem peluru kendali anti-tank yang dikembangkan oleh Israel pada 1980-an yang dapat digunakan baik oleh peluncur bahu atau tunggangan lapis baja.
Amunisi Standard Spike dirancang dengan 3 bagian utama.
Bagian depan dilengkapi dengan perangkat sensor navigasi.
Tubuh memiliki 2 hulu ledak yang mengkhususkan diri dalam menghancurkan tank dengan armor reaktif eksplosif (ERA).
Hulu ledak pertama meledakkan ERA di tank, hulu ledak kedua menabrak celah armor. Terakhir, mesin.
Model senjata ini telah terbukti efektif dalam kampanye di Lebanon pada tahun 2006 dan di Jalur Gaza, dijuluki sebagai "pembunuh" tank Israel.