Penulis
Intisari-Online.com - Setelah lebih dari 2 tahun lamanya,jumlah kasus virus corona mulai menyusut.
Meski kasus virus corona tidak 100% hilang, akan tetapiada banyakperaturan yang mulai direnggangkan.
Salah satunya soal boleh tidak memakai masker di depan umum.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa masyarakat boleh tidak memakasi masker di tempat umum.
Hal ini dikarenakan jumlah kasus virus corona di Indonesia mulai berkurang.
Meski begitu, ada beberapa wilayah yang masih menerapkan PPKM.
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (28/5/2022),PPKM wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali kembali diperpanjang 24 Mei sampai 6 Juni 2022.
Meski begitu,kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali menunjukkan kondisi yang semakin membaik,
Sementara PPKM di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek) turun ke level 1.
Hingga kini,total kasus di Indonesia menjadi 6.052.764 kasus.
Dari data itu, total156.534 orang meninggal dunia. Sementara5.893.340 lainnya telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan jumlah kasus virus corona di seluruh dunia perSelasa (24/5/2022) siang mencapai528.254.393 kasus.
Dari data itu, ada 6.301.719 kasus kematian dan498.566.863 kasus sembuh.
Inila 10 negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia
1. Amerika Serikat: 85.067.838 kasus, 1.029.014 meninggal dunia, dan 81.675.103 sembuh
2. India: 43.139.499 kasus, 524.459 meninggal dunia, dan 42.599.102 sembuh
3. Brasil: 30.803.995 kasus, 665.727 meningggal dunia, dan 29.851.917 sembuh
4. Perancis: 29.359.336 kasus, 147.917 meninggal dunia, dan 28.609.930 sembuh
5. Jerman: 26.103.628 kasus, 138.738 meninggal dunia, dan 24.708.600 sembuh
6. Inggris: 22.238.715 kasus, 177.977 meninggal dunia, dan 21.836.316 sembuh
7. Rusia: 18.297.608 kasus, 378.426 meninggal dunia, dan 17.694.020 sembuh
8. Korea Selatan: 17.967.672 kasus, 23.987 meninggal dunia dan 17.414.103 sembuh
9. Italia: 17.257.573 kasus, 166.032 meninggal dunia, dan 16.258.494 sembuh
10. Turki: 15.063.203 kasus, 98.929 meninggal dunia, dan 14.961.011 sembuh.
Namun di tengah menurunnya kasus virus corona, muncul virus lain bernamacacar monyet.
Meski begitu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan cacar monyet tidak akan separah Covid-19.
“Kami pernah mengalami cacar monyet dalam jumlah besar di masa lalu," ucap Joe Biden seperti dilansir dari CNN pada Sabtu (28/5/2022).
"Kami memiliki vaksin untuk mengatasinya."
"Saya tidak berpikir itu akan naik ke tingkat mengkhawatirkan seperti Covid-19."
Akan tetapi, Joe Biden meminta kasus cacar monyet harus menjadi perhatian kita semua.