Find Us On Social Media :

AS dan Sekutunya Tak Punya, Rusia Pamer Dua Senjata 'Paling Canggih' di Ukraina, Tapi Malah Disebut Propaganda Belaka, Bagaimana Sebenarnya?

By Tatik Ariyani, Selasa, 24 Mei 2022 | 08:40 WIB

Rudal hipersonik Rusia Kinzhal akhirnya digunakan untuk menyerang Ukraina.

Intisari-Online.comRusia telah mengklaim bahwa militernya telah menggunakan dua senjata 'paling canggih' di Ukraina yang bahkan tidak dimiliki oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu baratnya yang kuat.

Dua senjata tersebut yaitu Rudal Hipersonik & Senjata Laser.

Setelah menjadi negara pertama yang menggunakan senjata hipersonik dalam pertempuran, Rusia baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka menggunakan senjata laser untuk membakar drone musuh di Ukraina.

Namun, keraguan tetap ada di Barat tentang kehebatan sistem senjata ini, dengan pejabat di AS meremehkan kemampuan senjat tersebut untuk menghancurkan target atau menganggapnya sebagai propaganda belaka.

Hal ini diungkap dalam artikel berjudul "TWO ‘Super Weapons’ That Even USA Lacks – Is Russia’s Use Of Laser Weapons, Hypersonic Missiles Just A Propaganda?" oleh Sakshi Tiwari yang tayang di The EurAsian Times, Senin (23/5/2022).

Kepala Komando Utara AS Jenderal Glen VanHerck baru-baru ini menyampaikan di hadapan subkomite pasukan strategis Angkatan Bersenjata Senat bahwa senjata rudal paling canggih Rusia terbukti tidak efektif dalam perang dengan Ukraina.

Rusia telah “memiliki tantangan dengan beberapa rudal hipersonik mereka sejauh menyangkut akurasi”.

Dia lebih lanjut menyimpulkan dengan mengatakan bahwa rudal itu “berperforma buruk.”

Sebuah laporan Pentagon yang dirilis sebelumnya telah mengungkapkan bahwa Rusia telah menembakkan setidaknya selusin rudal hipersonik ke Ukraina; namun, belum ada pengakuan resmi dari Rusia mengenai angka tersebut.

Pada 19 Maret, Rusia mengklaim bahwa rudal hipersonik 'Kinzhal' telah menghancurkan situs penyimpanan senjata di Ukraina barat.

Ini adalah pertama kalinya Rusia menggunakan rudal hipersonik sejak 24 Februari, ketika memulai apa yang disebut "operasi militer khusus" di Ukraina.

Dalam contoh serupa lainnya, Rusia mengungkapkan bahwa mereka menggunakan senjata laser generasi baru yang disebut 'Zadira' untuk melawan Ukraina.