Belum Selesai Bantu Urusan Ukraina, AS Sudah Dibikin Kerepotan Dengan Ulah Militer China Ini, Keluarkan Semua Senjata Terkuatnya Bak Sudah Siap Melawan AS dan Jepang!

Afif Khoirul M

Penulis

ilustrasi militer China

Intisari-online.com - Angkatan Laut China pada (18/5) memobilisasi pembom paling kuat untuk latihan militer di Pasifik Barat.

Mereka berpartisipasi dalam simulasi pertempuran dengan kelompok pertempuran kapal induk Liaoning.

Menurut Global Times, langkah itu dianggap sebagai sinyal pencegah serta kesediaan untuk mencegah kekuatan luar ikut campur dalam urusan Taiwan.

Pada (18/5), dua pesawat pengebom H-6 China menuju ke Samudra Pasifik setelah terbang di atas perairan antara pulau Okinawa dan Miyakojima.

Gambar yang dirilis oleh Pasukan Bela Diri Jepang, menunjukkan bahwa pembom China yang dikirim ke Samudra Pasifik untuk latihan adalah model H-6J terbaru.

Masing-masing dipersenjatai dengan dua rudal anti-kapal supersonik YJ-12.

H-6J adalah pembom jarak jauh, setelah menuju ke Samudra Pasifik.

Pembom ini dapat mencegah kapal perang dan kapal induk asing mengganggu dan mendukung Taiwan, kata Song Zhongping, pakar militer di Beijing, kepada Global Times.

Baca Juga: Makin Barbar Menolak Dominasi China di Negaranya, Warga Pakistan Bentuk Pasukan Militan dan Teroris Wanita untuk Serang Pemukiman Pekerja China, Begini Kondisinya

Banyak pembom H-6J membawa sejumlah besar rudal YJ-12, yang akan menyulitkan musuh untuk mencoba mencegatnya, kata Song.

YJ-12 adalah salah satu rudal anti-kapal paling kuat di China.

Rudal tersebut menggunakan mesin jet garis lurus (Ramjet), dengan jangkauan 400 km dengan kecepatan maksimum hampir 5.000 km/jam.

Sementara itu, kelompok tempur kapal induk Liaoning dengan pengawalan besar seperti perusak Tipe 055, telah berlatih di Pasifik Barat sejak 2 Mei.

Dari 3 Mei hingga 15 Mei, pesawat tempur China membuat 200 serangan mendadak dari kapal induk Liaoning, menurut Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.

Song mengatakan pembom H-6J dan kelompok pemogokan kapal induk Liaoning kemungkinan berpartisipasi dalam latihan bersama.

Liaoning, yang terletak di sebelah timur pulau Taiwan.

Diyakini sebagai latihan dalam kemampuannya untuk menghalangi pasukan militer asing seperti Amerika Serikat dan Jepang, jika Beijing memutuskan untuk mengambil kembali pulau itu dengan paksa.

Menurut Global Times, melalui latihan tersebut, China ingin mengirim sinyal peringatan yang kuat ke AS dan Taiwan, tepat sebelum Presiden AS Joe Biden mengunjungi Korea Selatan dan Jepang.

Selama kunjungannya dari 20 hingga 24 Mei, Biden diperkirakan akan membahas uji coba rudal Korea Utara, serta risiko konflik antara China daratan dan Taiwan.

Biden juga akan menghadiri KTT kuartet keamanan (termasuk AS, Jepang, Australia, India). Konferensi tersebut akan berlangsung pada(24/5) di Tokyo.

Artikel Terkait