Penulis
Intisari-Online.com - Setelah Gunung Anak Krakatau, kini giliranstatus Gunung Sinabung yang mengkhawatirkan.
Di manastatus Gunung Sinabung turun dari siaga (level III) menjadi waspada (level II) perJumat (20/5/2022).
Meski statusnya turun, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),aktivitas gunung api yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini tetap berbahaya.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (22/5/2022), meski statusnya level II, tapi masyarakat dan pengujung diminta untuk menjauhi area gunung api dalamradius 3 km dari puncak gunung.
Selain itu, semua aktivyasdi desa-desasekitar gunung sudah direlokasi.
Sejarah Gunung Sinabung
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia.
Terletak di Sumatera Utara, gunung inimempunyai ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, Gunung Sinabungini merupakan gunung tipe B.
Sebenarnya, aktivitasGunung Sinabung jarang diketahui. Ini karena catatannya tidak ada dalamsejarah dan literatur.
Tapi ada beberapa kali kegiatan vulkanik terjadi diGunung Sinabung, di antaranya:
- Sebelum tahun 1600, gunung api ini memuntahkanbatuan piroklastik serta aliran lahar yang mengalir ke arah selatan.
- Hampir 300 tahun kemudian, baru ada aktivitas solfatara terlihat di puncak dan lereng atas pada tahun 1912.
- Memasuki abad ke-21, pada 27 Agustus-7 April tahun 2010, terjadi beberapa kali letusan yang di antaranya merupakan letusan freatik.
- Sejak 2 Juni 2015,status Gunung Sinabung dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
- Pada 20 Mei 2019, status Gunung Sinabung diturunkan dari level IV (awas) menjadi level III (siaga).
- Sementara erupsi terakhir terjadi pada 28 Juli 2021.
Itulah status dan sejarah Gunung Sinabung.