Find Us On Social Media :

Beginilah Seni Islam yang Rumit Pengaruhi Salah Satu Perhiasan Fashion Terkenal, Mulai dari Gelang, Cincin, Jam Tangan, Hingga Perhiasan Mewah Lainnya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 18 Mei 2022 | 08:00 WIB

Tiara yang dibuat khusus oleh Cartier ini terinspirasi dari seni Islam yang rumit.

Intisari-Online.com – Berhubungan dengan kemewahan atau aksesoris, maka Anda pasti sering mendengar kata Cartier

Selama 175 tahun, kata ‘Cartier’ identik dengan kemewahan Prancis yang ikonik.

Mulai dari berlian besar hingga jam tangan, dipertimbangkan dengan cermat.

Tetapi bagian dari gaya khas toko perhiasan itu bukanlah buatan sendiri, karena ini terinspirasi oleh seni Islam yang rumit.

Pameran baru di Museum Seni Dallas (DMA), Amerika, mengeksplorasi bagaimana seni Islam mempengaruhi rumah perhiasan mewah Prancis dan membantu Cartier menjadi nama rumah tanggal di seluruh dunia.

Dilakukan oleh DMA dan Museé des Arts Décoratifs di Paris, bersama dengan Cartier, pameran “Cartier and Islamic Art: In Search of Modernity” ini berlangsung hingga 18 September.

Hubungan cinta rumah dengan seni Islam dimulai pada pergantian abad ke-20, ketika seniman dan pedagang Timur Tengah mulai membawa seni dan barang antik mereka ke pameran di kota-kota besar Eropa.

Louis J. Cartier, adalah kakek Jacques Cartier yang mendirikan bisnis perhiasan keluargaPrancis pada tahun 1847, menghadiri pertunjukan teresbut dan terpesona dengan pola, bentuk, warna, dan struktur seni Islam.

Saudara Jacques Cartier mengembangkan hubungan serupa dengan gaya artistik yang berbeda setelah bepergian ke India pada musim dingin tahun 1911-1912.

Saat mereka mengembangkan bisnis keluarga di seluruh dunia, saudara-saudara mereka mulai merangkai bentuk dan teknik seni Islam ke dalam gelang, jam tangan, bros, kalung, cincin, jam, dan barang-barang mewah lainnya.

Lebih dari 400 objek, mulai dari tiara yang berkilauan hingga foto-foto bersejarah dan karya seni Islam dari koleksi kuat DMA, menceritakan kisah evolusi gaya Cartier di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Cartier bersaudara, yaitu Louis, Jacques, dan Pierre, mendapat inspirasi itu dari India, Iran, Afrika Utara, Semenanjung Arab, dan sekitarnya untuk mengembangkan gaya khas mereka, yang berevolusi dari Neoklasikisme ke Art Nouveau hingga Art Deco.