Find Us On Social Media :

Berusia Hampir 2.000 Tahun, Cheomseongdae ‘Menara Penatap Bintang’, Observatorium Tertua di Asia Timur Ini Dibangun pada Masa Pemerintahan Ratu Seon-deok

By K. Tatik Wardayati, Senin, 16 Mei 2022 | 12:25 WIB

Observatorium Cheomseongdae, yang berusia hampir 2.000 tahun, kanan: terlihat pada malam hari.

Intisari-Online.comObservatorium Cheomseongdae yang terletak di Gyeongju, Korea Selatan ini berasal dari periode Silla.

Dibangun pada tahun 632, Cheomseongdae, atau ‘menara pengamatan bintang’ atau ‘teras pengamatan bintang’ adalah observatorium astronomi tertua di Asia Timur.

Observatorium Cheomseongdae ini berupa struktur batu berbentuk silinder yang terdiri dari 362 blok granit yang mewakili 362 hari dalam satu tahun lunar.

Ini merupakan simbol astronomi awal dan observatorium selatan pada astronom Eropa yang bekerja di Chili disebut, Silla.

Struktur batu tersebut terletak di dekat makam kerajaan Raja Naemul dari Silla, dibangun pada masa pemerintahan Ratu Sondok, penguasa ke-27 Kerajaan Silla lama pada tahun 634 M.

Ratu Sondok(Seon-deok) adalah salah satu penguasa wanita pertama yagn sah dalam sejarah Asia Timur.

Observatorium Cheomseongdae ini memiliki dua puluh tujuh tingkat granit yang disusun menyerupai batu bata yang menopang lapisan atas batu yang membentuk platform teratas.

Semua batu granit terkonsentrasi dalam bentuk bulat dengan empat set palang sejajar.

Begitu diatur, mereka membentuk struktur berbentuk persegi di bagian atas.

Konstruksi batu bata granit mirip dengan metode yang digunakan di kuil Bunhwangsa, yang dikembangkan dari kontak dengan Dinasti Tang China.

Dibangun pada tahun 634, Bunhwansa (Kuil Kaisar Terkenal) merupakan pagoda tertua yang berasal dari Era S illa.

Dulu, pagoda ini memiliki tujuh atau sembilan lantai, tetapi lantai atas telah hilang selama bertahun-tahun lalu.