Find Us On Social Media :

Jadi Selir Ayah Mertuanya Sendiri, Yang Yuhuan Bertindak Sewenang-wenang hingga Hidupnya Berakhir Tragis Dipaksa Gantung Diri

By Tatik Ariyani, Jumat, 13 Mei 2022 | 17:05 WIB

Lukisan 'Selir Kekaisaran Yang' oleh Zhu Gang

Dikatakan Yang membutuhkan 700 penenun dan penyulam hanya untuk membuat pakaiannya.

Karena Yang menyukai leci segar, kaisar mengirim tim penunggang kuda cepat untuk mengambil dan mengantarkan buah dari Guangdong selatan ke ibu kota Xi'an di barat laut.

Mereka diharuskan melakukan perjalanan yang panjang dan sulit hanya dalam tiga hari.

Yang kemudian mempertaruhkan posisinya di istana untuk memperluas kekuatan politik keluarganya sendiri.

Saudara perempuannya menerima gelar kerajaan, dan saudara laki-lakinya semua dipromosikan menjadi pejabat tinggi.

Salah satu sepupunya, seorang penjudi dan pengganggu jalanan bernama Yang Guozhong, diangkat menjadi perdana menteri yang kemudian berperan dalam kesalahan memimpin kekaisaran sehingga menyebabkan pemberontakan dan kemunduran.

Pemberontakan itu, yang diluncurkan pada tahun 755 M, berusaha untuk “membersihkan orang-orang jahat di sekitar kaisar.”

Saat tentara pemberontak memasuki ibu kota, Xuanzong dan Yang mencoba melarikan diri ke Sichuan di barat daya.

Namun mereka ditangkap di Maweipo, sebuah kota kecil sekitar 60 kilometer dari Xi'an.

Kaisar, yang dikelilingi oleh tentara pemberontak, dipaksa untuk menyetujui kematian Yang.

Yang kemudian gantung diri di pohon pir pada usia 37 tahun.

Dalam lukisan Zhu Gang "The Imperial Concubine Yang," kostum dan gerak tubuh digambarkan dengan indah.

Mengenakan jubah biru muda dan pakaian tangan yang mewah, selir itu tampaknya menari sendirian.

Di latar belakang, lusinan kelopak jatuh, metafora artistik tradisional yang menunjukkan nasib tragis dan kehidupan yang layu.

Baca Juga: Tak Seindah yang Dibayangkan, Begini Nasib Tragis Para Selir Kaisar Setelah Sang Kaisar Meninggal, Ada yang Dibunuh Hingga Dipaksa Bunuh Diri

Baca Juga: Sampai Lahirkan Putranya di Medan Perang, Ini Kisah Mu Guiying dari Dinasti Song Utara, Panglima Perang Wanita dalam Banyak Pertempuran