Dampak Keruntuhan Uni Soviet, Langsung Terasa di Negara Lain

May N

Penulis

Joseph Stalin - Diktator Uni Soviet, sangat takut akan tiga hal ini.

Intisari - Online.com -Uni Sovietdulunya merupakan salah satunegara adikuasa pemenang Perang Dunia II.

Berdiri sejak 1947-1991,Uni Sovietmenjadi pusat darialiansi negara komunis Blok TimurselamaPerang Dingin.

Hingga awal tahun 1991,Uni Sovietadalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia.

Masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama.

Setelah 69 taun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991, dan inilahdampak runtuhnya Uni Soviet.

Keruntuhan Uni Soviet bermula dari kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980, dan apadampak runtuhnya Uni Soviet?

Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan Uni Soviet.

Secara khusus, berikutdampak runtuhnyaUni Soviet:

  1. Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur
  2. Muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur
  3. Menandai kehancuran sistem komunisme di dunia
  4. Menimbulkan krisis ekonomi di kawasan Eropa Timur
Berikut adalah penyebab runtuhnya Uni Soviet:

Munculnya ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elite terhadap penerapan sistem komunisme.

Sistem ekonomi sentralistik yang diterapkan mennyebabkan susahnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah.

Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan.

Munculnya gerakan separatisme di negara-negara bawahan Uni Soviet.

Presiden Michael Gorbachev dan Boris Yeltsin gagal melakukan perbaikan sistem pemerintahan komunis di Uni Soviet.

Proses keruntuhan

Dalam bukuSejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Mikhail Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet menerapkan Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) untuk memperbaiki krisis Uni Soviet pada tahun 1985.

Secara umum, kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis.

Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.

Kebijakan Perestroika pada perkembangannya dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet.

Kebijakan tersebut menyebabkan pertentangan antara kelompok moderat, konservatif dan radikal tentang sistem komunisme di Uni Soviet.

Selain itu, kebijkan Perestroika juga memunculkan keinginan negara-negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet.

Pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara bagian Uni Soviet.

Mereka menganggap bahwa sistem komunisme telah hancur karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Akhirnya negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada pertengahan tahun 1991.

Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada 25 Desember 1991 ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.

Dampak keruntuhan Dalam buku Dari Uni Soviet hingga Rusia (2014) karya Andi Rafael Saputra, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif bagi aspek sosial, ekonomi dan politik dunia.

Baca Juga:Pernah Jadi Negara Komunis Paling Besar di Dunia, Uni Soviet Buat Warganya Patuh dengan Propaganda-propaganda Termasuk yang Disebarkan Lewat Poster-poster Berikut Ini

Artikel Terkait