Find Us On Social Media :

Pernah Jadi Negara Komunis Paling Besar di Dunia, Uni Soviet Buat Warganya Patuh dengan Propaganda-propaganda Termasuk yang Disebarkan Lewat Poster-poster Berikut Ini

By May N, Minggu, 10 April 2022 | 19:34 WIB

Botol Pepsi Soviet di pabrik yang berbasis di Moskow, 1991

Intisari-online.com - Komunisme adalah doktrin politik dan ekonomi.

Tujuannya mengganti kepemilikan swasta dan ekonomi keuntungan diganti menjadi kepemilikan publik dan komunal.

Komunisme menjadi dasar beberapa negara, saat ini antara lain China, Kuba, dan Vietnam.

Namun dulunya komunisme juga menjadi dasar negara bekas negara Rusia, Uni Soviet.

Mengutip Wikipedia, Uni Soviet mengklaim sebagai negara sosialis yang membentang dari Eropa ke Asia selama berdirinya mereka dari 1922-1991.

Namun praktiknya pemerintah dan ekonomi terpusat pada 1 kekuatan, dipimpin partai Komunis Uni Soviet (Communist Party of the Soviet Union/CPSU).

Uni Soviet berdiri ketika pemberontakan terjadi terhadap Kekaisaran Rusia dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Lenin adalah murid dari Karl Marx, dan ia sendiri juga menjadi sosok yang membedakan antara komunisme dan sosialisme.

Partai Komunis Uni Soviet dipimpin oleh Komite Pusat yang dipilih pada Kongress dan Konferensi Partai.

Kemudian Komite Pusat memungut suara untuk Politburo (yang dulunya disebut Presidium antara 1952-1966), Sekretariat dan Sekretaris Jenderal, kantor tertinggi de fakto di Uni Soviet.

Menurut derajat konsolidasi kekuatan, Politburo dan Sekretaris Jenderal bukanlah yang mutlak memimpin negara.

Selalu hanya ada satu anggota Poliburo yang secara efektif memimpin partai dan negara tersebut.