Penulis
Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina telah membuat harga minyak mentah(crude oil) naik.
Alasannya, sebelum ada perang Rusia dan Ukraina, Rusia merupakan negara yang memasok minyak mentah dan gas terbesar di Eropa.
Tapi karena sanksi ekonomi, ada banyak masalah yang dihadapi Rusia.
Berdasarkan data daribursa Intercontinental Exchange (ICE), harga minyak naik0,40% di 105,41 Dollar AS per barel.
Lalu negara lain harus membayar minyak itu dengan Rubel Rusia (mata uang Rusia).
Namun beberapa negara menokanya. Seperti yang dilakukan Polandia. Akibatnya Rusia dilaporkan menghentikan pasokan gas ke Polandia.
Selain itu, ini karena Polandia memberikan bantuan yang sangat besar kepada Ukraina.
Apa itu?
Dilansir dari24h.com.vn pada Minggu (1/5/2022),Polandia telah mentransfer setengah dari tank yang dimilikinya ke Ukraina.
Namun, masih belum jelas berapa banyak jumlah bantuan yang diberikanWarsawa kepada Kiev sejak 24 Februari.
Nah, surat kabar Rusia RT, mengutip stasiun radio Polandia Polskie, melaporkan pada 29 April bahwa Warsawa telah memberikan bantuan militer kepada tetangga Ukraina senilai sekitar 7 miliarDollar AS sejak 24 Februari.
Jumlah ini bahkan melampaui Amerika Serikat (AS) - yang disebut-sebut sebagai pemimpin dunia dalam bantuan militer ke Ukraina.
Sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, AS telah memberi Ukraina senjata dan peralatan militer senilai lebih dari 3,7 miliarDollar AS.
Sementara soal senjata, menurut Polskie, senjata yang ditransfer Polandia ke Ukraina termasuk 200 tank T-72 era Soviet, lusinan howitzer self-propelled Gvozdika, dan peluncur roket Grad.
Polandia juga memasok Ukraina dengan sejumlah rudal yang dipasang pada pesawat tempur MIG-29 dan Su-27, serta amunisi lainnya.
Menurut RT, Polandia, yang merupakan negara anggota NATO, memiliki sekitar 400 tank di gudang senjatanya.
Ini berarti bahwa negara tersebut telah mentransfer setengah dari tank domestiknya ke Ukraina.
Polskie mencatat, tank Polandia banyak yang mengalami modernisasi pada 2019. Jumlah tank yang diterima Ukraina hanya yang lama.
Polandia adalah salah satu pendukung paling aktif Kiev di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Ia juga meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
Sebagai tanggapan, Rusia berhenti memasok gas ke Polandia.
Namun, pada 28 April, raksasa energi Gazprom mengatakan bahwa Polandia terus membeli gas dari Rusia melalui aliran balik dari Jerman.
Pada tanggal 29 April, Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) menuduh Polandia dan AS berencana untuk menguasai beberapa wilayah barat Ukraina.
Polandia telah membantah tuduhan itu, menyebutnya sebagai "informasi yang salah" oleh Rusia.