Penulis
Intisari-Online.com - Ketika seorang Kaisar meninggal dunia, biasanya makamnya akan dipenuhi berbagai harta dan emas.
Atau barang-barang kesayangannya.
Namun di Kerajaan China Kuno ada yang unik.
Di sebuah makamAdipati Jing dari Qi dari Kerajaan China Kunoditemukan hal tak terduga di dalamnya.
Apa isinya?
Dilansir darithevintagenews.com pada Selasa (26/4/2022),Adipati Jing dari Qi adalahpenguasa ke-18 negara Dinasti Zhou Qin yang akhirnya menyatukanChina menjadi Dinasti Qin.
Dia memerintah daritahun 576 hingga 537 SM.
Rupanya ada satu hal yang paling disukai sang adipati, yaitu kuda.
Sanking cintanya pada kudanya, maka dia meminta semua kudanya dikuburkan bersamanya.
Dilaporkan sekitar 600 kuda muda diyakini menjadi bagian dari makam Adipati Jing yang terletak di Distrik Linzi, Zibo, Provinsi Shandong.
Hanya sebagian dari perkiraan kuda yang telah ditemukan sejauh ini.
Periode yang dihabiskan untuk menggali tempat peristirahatan Adipati dan fitur sekitarnya adalah waktu yang panjang dan terputus-putus.
Hewan-hewan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1964, dengan makam Adipati sendiri terungkap pada tahun 1976.
MengutipNew York Times dari tahun 1986 menyebutkan kuda-kuda tersebut memiliki area tersendiri, yang mengapit bagian dari makam Adipati di 3 sisi tulis Ancient Origins pada 2019.
Awalnya 145 kuda yang mengejutkan ditemukan di sebuah lubang di sebelah utara, dengan panjang 215 meter.
Seratus atau lebih akan ditemukan di tahun-tahun berikutnya.
Kuda mati telah terpapar ke timur dan barat, menurut China Daily, melaporkan pada tahun 2005.
Bagaimana cara meletakkan ratusan dengan rapi seperti itu?
Mirip seperti kisah para selir Kaisar yang harus dikorbankan ketika tuannya meninggal, kuda-kuda ini juga dikorbankan untuk tuannya.
Mereka diberi alkohol untuk dosis mereka sebelum dikirim secara brutal.
China Daily melaporkan pada tahun 2005 bahwa tengkorak mereka patah, menunjukkan penggunaan alat tumpul.
Setelah pengorbanan, kuda-kuda ditempatkan dengan hati-hati dalam 2 baris.
Lebih jauh lagi, kerangka-kerangka itu tampak diatur dalam pose aksi, “siap untuk berperang kapan saja setelah genderang perang dipukul” seperti yang diamati oleh China Daily.
Selain kepentingan pribadi Adipati Jing dari Qi, kuda memainkan peran penting dalam budayaChina kuno.
Tidak hanya penting untuk pertanian, mereka juga menarik kereta yang mendukung kekuatan militer.