Find Us On Social Media :

Berusia 1.900 Tahun, Cermin Perunggu China Kuno yang Ditemukan di Kuburan Berbentuk Lubang Kunci di Jepang Ini Terpelihara dengan Sangat Baik, Mungkinkah Berasal dari Negara yang Misterius?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 25 April 2022 | 12:55 WIB

Cermin perunggu yang ditemukan di kuburan berbentuk lubang kunci di Jepang, dibuat pada masa Dinasti Han.

Intisari-Online.com – Sebuah cermin berusia 1.900 tahun yang terpelihara dengan baik dan langka, ditemukan di situs arkeologi Nakashima di pulau selatan Kyusu, menurut laporan The Asahi Shimbun.

Artefak itu digali pada kedalaman sekitar 2 meter di bawah bekas situs desa, bersama dengan gerabah lainnya di situs arkeologi Nakashima, yang merupakan bagian dari negara bagian Na selama periode Budaya Tembikar  Yayoi akhir (300 SM – 300 M).

Cermin perunggu yang ditemukan itu diyakini dibuat di China selama Dinasti Han, antara tahun 25 dan 220 Masehi.

Ukurannya sekitar 11,3 cm, dan terdapat tulisan ‘untuk memberi manfaat bagi generasi mendatang selanjutnya’ (chang yi zisun).

Melansir Asahi Shimbun, sebagian besar cermin kuno yang berasal dari periode yang sama biasanya ditemukan pecah dan ditutupi dengan patina.

Tetapi yang satu ini ditemukan utuh dan tanpa patina serta dalam kondisi baik sehingga masih dapat digunakan bercermin, meskipun samar-samar.

Arkeolog Jepang menemukan 33 cermin perunggu dari gundukan kuburan berbentuk lubang kunci abad ketiga Masehi di wilayah Yamato di Jepang tengah.

Ini menimbulkan perdebatan tentang negara misterius bernama Yamatai dan ratu misteriusnya, Himiko.

Penemuan ini menjadi penemuan yang mencengangkan, karena tidak ada sumber Jepang yang menyebutkan seorang ratu bernama Himiko.

Ketika sinar matahari memantul dari permukaan replika cermin Sankakubuchi Shinjukyo, pola yang terukir di bagian belakang diproyeksikan di dinding di Museum Nasional Kyoto pada 29 Januari 2014.

Menurut para ahli, mereka yakin bahwa lingkungan yang lembab mencegah cermin itu dari oksidasi.

 Baca Juga: Berusia 6.000 Tahun, Arkeolog Temukan Situs Pembantaian Orang-orang Selama Masa Kerusuhan dalam Sejarah Prancis, Siapakah Mereka?