Find Us On Social Media :

Jadi Ancaman Mematikan Bagi Rusia, Terungkap 'Senjata Beracun' Kiriman AS Bersama Gelontoran Senjata Senilai Rp11 Triliun Ini Bakal Diberikan AS Pada Ukraina

By Afif Khoirul M, Sabtu, 23 April 2022 | 15:15 WIB

Drone kiriman Amerika ke Ukraina dalam kesepakatan senjata.

Intisari-online.com - Pesawat tak berawak Phoenix Ghost yang diberikan AS kepada Ukraina dirancang untuk menyerang dan otomatis akan meledak ketika mengenai sasaran.

Informasi tersebut diungkapkan oleh juru bicara Pentagon John Kirby pada 21 April.

Tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer baru senilai 800 juta dollar AS (Rp11 triliun) untuk Ukraina.

Amerika Serikat dan sekutu Baratnya telah meningkatkan pengiriman senjata ke Kiev di tengah pembukaan serangan Rusia ke Ukraina timur, menurut Reuters.

Pasukan Ukraina telah menggunakan senjata Barat termasuk rudal Stinger dan Javelin, bersama dengan drone seperti Bayraktar TB2 Turki dan Switchblade buatan AS.

Gedung Putih pada 21 April mengatakan lebih dari 121 sistem drone taktis Phoenix Ghost akan diberikan ke Ukraina dalam paket bantuan militer baru.

Pentagon menegaskan bahwa Phoenix Ghost "sangat cocok untuk wilayah Donbas di Ukraina, yang digambarkan memiliki medan datar yang mengingatkan pada negara bagian Kansas di AS".

Drone Phoenix Ghost dikembangkan oleh Angkatan Udara AS sesaat sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer khusus terhadap negara tetangga Ukraina, juru bicara John Kirby lebih lanjut mengungkapkan.

Baca Juga: Sempat Geger Dengan Rusia, Negara Asia Ini Lagi-Lagi Kisruh degan Rusia Gara-Gara Perkara Perang Dunia II Ini Kembali Diungkit, Begini Kelanjutan Perkaranya!

Tidak banyak yang diketahui tentang Phoenix Ghosts, tetapi John Kirby menekankan, "Mereka dirancang untuk memiliki kemampuan pengintaian.

"Tetapi terutama untuk menyerang target dan secara otomatis akan meledak saat terkena benturan, mirip dengan drone, yang disebut switchblade drone," katanya.

Drone Phoenix Ghost belum dikirim ke Ukraina, tetapi juru bicara Pentagon mencatat bahwa beberapa pasukan Kiev telah menerima pelatihan di AS tentang cara mengoperasikan Switchblade.