Find Us On Social Media :

Di Depan Layar Koar-koar Kecam Vladimir Putin, Perdana Menteri Inggris Bak Kacang Lupa Kulitnya, Abai dengan Gelonggongan Dana Fantastis dari Putin Agar Bisa Tetap Jadi Perdana Menteri

By May N, Jumat, 22 April 2022 | 15:30 WIB

Perdana Menteri Inggris dari Partai Konservatif yang saat ini menjabat, Boris Johnson

Intisari - Online.com - Menyusul Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kini ikut menjelek-jelekkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan ke Ukraina.

Terbaru, melansir RT, Johnson menyebut Putin bagaikan seekor buaya menelan kaki Ukraina.

Pernyataan Johnson ini tidak sesuai dengan kenyataan bahwa partai dan dirinya menerima gelonggongan dana fantastis dari Putin untuk tetap bisa berkuasa di Inggris.

Hubungan Boris Johnson dan Rusia

Melansir The Guardian, Boris Johnson tidak bisa lebih jelas lagi.

"Aku berpikir sangat penting bahwa parlemen memahami: kami tidak mengumpulkan dana dari oligarki Rusia."

Beberapa anggota parlemen pihak oposisi tertawa, dan masalahnya adalah ucapan perdana menteri ternyata bohongan.

Partai Konservatif yang mengusung Boris Johnson beberapa tahun terakhir menerima pendanaan besar-besaran dari warga dengan kewarganegaraan ganda: Inggris-Rusia, dan juga oleh pihak-pihak dengan bisnis signifikan terkait dengan Rusia.

Perhitungan Partai Buruh berdasarkan informasi Komisi Pemilihan memperkirakan bahwa pendonor yang membuat uang dari Rusia atau warga Rusia telah memberikan 1,93 juta poundsterling ke Partai Konservatif atau asosiasi konstitusi sejak Johnson menjadi perdana menteri.

Lainnya menempatkan jumlah dalam angka lebih tinggi.

Ian Blackford, pemimpin Westminster SNP, mengatakan Partai Konservatif telah mengumpulkan 2,3 juta poundsterling "dari oligarki Rusia."

Oligarki memang sebuah istilah yang longgar tapi sering dikaitkan dalam konteks ini dengan orang-orang sangat kaya yang secara umum membuat uang mereka di tengah finansial bebas untuk semua di pasca Soviet dan era Putin, dan siapapun yang sering punya hubungan dekat dengan presiden Rusia.