Find Us On Social Media :

Tak Perlu Melalui NATO atau Minta Izin pada Eropa, Inggris Sesumbar Akan Hancurkan Rusia dan Ikut Perang dengan Ukraina, Jika Rusia Terbukti Gunakan Senjata Tak Kasat Mata Ini

By Tatik Ariyani, Senin, 18 April 2022 | 15:05 WIB

(ilustrasi) Pasukan Rusia diduga gunakan senjata kimia dalam perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Beberapa pekan terakhir, kekhawatiran telah berkembang di tengah perang di Ukraina.

Yakni bahwa Rusia dapat meluncurkan serangan senjata kimia di Ukraina, meskipun Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa klaim Amerika Serikat (AS) tentang penggunaan semacam itu adalah disinformasi.

Rusia bersikeras bahwa stok bahan kimia terakhirnya dihancurkan pada 2017.

Jika Rusia terbukti melancarkan serangan kimia di Ukraina, Inggris dapat bertindak secara sepihak, kata seorang menteri.

Melansir Expres.co.uk, Jumat (15/4/2022), Menteri angkatan bersenjata James Heappey mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan salah jika berpikir bahwa tanggapan terhadap penggunaan senjata terlarang oleh Moskow membutuhkan pemungutan suara NATO.

Dia menambahkan: "Ada banyak kesempatan di mana negara-negara telah bertindak secara sepihak dalam menanggapi kemarahan dan lainnya di mana tanggapan bilateral atau tri-lateral yang lebih kecil datang bersama dengan cepat."

"Presiden Putin tidak dapat berpikir ada keamanan baginya karena mengetahui konsensus internasional perlu dicapai. Itu tidak harus melalui NATO."

Dia menjelaskan bahwa saat itu AS, Inggris dan Prancis mengambil tindakan di Suriah.

Heappey mengatakan kepada surat kabar Jerman Die Welt: "Satu negara dapat memutuskan bahwa penggunaan senjata kimia berada di luar batas dan mereka merespons dengan cara yang sama. Bisa jadi dua negara melakukannya, tiga negara melakukannya.

“Bisa jadi itu adalah urusan NATO. Tapi menurut saya itu akan terlalu sulit untuk dikendalikan dan kecepatan yang Anda perlukan untuk melakukannya agar menjadi respons yang relevan.”

Beberapa waktu lalu, tentara dari Resimen Azov Ukraina melaporkan menderita sesak napas, mata iritasi dan kejang otot, diduga setelah pesawat tak berawak Rusia melepaskan gas putih misterius.

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya sedang memeriksa klaim bahwa Rusia mungkin telah menggunakan senjata kimia di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan.