Walau Sempat Bikin Rusia Kepanasan, Akibat Gelonggongan Senjata Berat Rp11 Triliun ke Ukraina, Barat Dipastikan Akan Gigit Jari Jika Kabar Dari Rusia Ini Benar Terjadi

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Perang Rusia dan Ukraina kian panas.
Perang Rusia dan Ukraina kian panas.

Intisari-online.com - Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada 16 April.

Bahwa militer Rusia menembak jatuh sebuah pesawat angkut Ukraina yang membawa peralatan militer negara-negara Barat.

Menurut sebuah pernyataan Rusia, sebuah pesawat angkut militer Ukraina ditembak jatuh di udara di atas wilayah Odesa.

Saat mentransfer sejumlah besar senjata yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara Barat.

Tentu saja jika kabar ini benar adanya, dipastikan akan membuat kerugian besar bagi Barat, ditengah memanasnya konflik di Ukraina.

Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CNN pada 16 April.

Bahwa pengiriman dari paket bantuan keamanan terbaru Presiden Joe Biden ke Ukraina "segera hadir".

Presiden Biden minggu ini menyetujui paket bantuan senjata, amunisi, dan bantuan keamanan tambahan senilai 800 juta dollar AS (Rp11 triliun) ke Ukraina.

Baca Juga: Rencana Gila NATO Ini Bisa Bikin Rusia dan Seisi Bumi Ketar-Ketir, AS dan Sekutunya Berencana Bagi-Bagi Nuklir, Lalu Bagaimana Nasib Negara Tak Punya Nuklir Seperti Indonesia?

Amerika Serikat setuju untuk pertama kalinya memberi Kiev senjata berkemampuan tempur tinggi.

Namun, oleh beberapa pejabat pemerintahan Biden beberapa minggu lalu dianggap terlalu besar untuk risiko eskalasi, termasuk 11 helikopter Mi-17, 18 meriam Howitzer 155 mm dan 300 drone Switchblade.

Pada 15 April, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada CNN bahwa penerbangan pertama senjata dan peralatan diharapkan tiba di wilayah itu dalam 24 jam ke depan.

Lalu, diterima oleh Ukraina di perbatasan dan dibawa ke negara ini.

Pengiriman 800 juta dollar AS (Rp11 triliun) membuat jumlah total bantuan militer yang diberikan AS ke Ukraina menjadi lebih dari 3 miliar dollar AS.

Menurut CNBC, Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan bahwa sekitar 20.100 prajurit Rusia tewas dalam operasi militer di negara Eropa Timur ini.

Badan tersebut menambahkan bahwa Rusia juga telah kehilangan lebih dari 163 pesawat, 762 tank, 1.982 kendaraan lapis baja dan 66 sistem tempur pertahanan udara sejak operasi militer dimulai pada 24 Februari.

Lebih dari tiga minggu lalu, NATO memperkirakan 7.000 hingga 15.000 tentara Rusia tewas.

Sementara Moskow belum memperbarui korbannya sejak bulan lalu setelah melaporkan sekitar 1.351 tentara tewas dalam perang tersebut.

Artikel Terkait