Rusia Marah Besar Sampai Ancam Akan Lakukan Serangan Ini Gara-gara Perang dengan Ukraina Tiada Hentinya, Giliran NATO dan Amerika Malah Makin Serius Kirim Senjata

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Sejak awal perang Rusia dan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah mengancam seluruh negara.

Jika ada negara yang ikut campur dalamperang Rusia dan Ukraina, maka mereka akan menerima konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dan itu dibuktikan Rusia.

Baru-baru ini, Rusia memperingatkan bahwakendaraan militer NATO yang membawa senjata ke Ukraina akan dianggap sebagai target serangan.

"Kami memperingatkan bahwa pengangkutan senjata AS-NATO melalui wilayah Ukraina akan dianggap sebagai target militer yang sah," kataWakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov seperti dilansir dari 24h.com.vn yang mengutip TASS pada Jumat (15/4/2022).

Ya, akhir-akhir ini Amerika Serikat (AS) dan NATO memang meningkatkan bantuannya ke Ukraina. Salah satunya dengan mengirim senjata berat.

Dan hal itu membuat Rusia marah besar.

Menurut Ryabkov, AS dan Barat telah memperlambat operasi militer khusus yang dilakukan oleh Rusia.

Serta menyebabkan kerusakan pada pasukan Rusia serta pasukan republik Donetsk dan Lugansk yang memproklamirkan diri di wilayah Donbass akan "sangat tertindas".

Pernyataan Ryabkov datang pada hari yang sama ketika Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar 800 juta Dollar AS (Rp11,5 triliun)ke Ukraina.

Termasuk senjata baru atas permintaan Kiev seperti artileri, baju besi, dan kapal udara, pilot dan helikopter.

Sejak dimulainya kampanye militer di Ukraina, Rusia telah berulang kali menargetkan persenjataan bantuan Barat ke Kiev.

Baru-baru ini, Rusia mengkonfirmasi bahwa mereka menghancurkan empat peluncur di kompleks pertahanan udara S-300 yang ditransfer ke Ukraina oleh "sebuah negara Eropa".

Sampai saat ini, Slovakia adalah satu-satunya negara di Eropa yang telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan sistem rudal S-300 ke Kiev.

Kampanye militer Rusia di Ukraina telah berlangsung selama 1,5 bulan.

Rusia pekan lalu mengkritik Kiev karena menarik diri dari komitmen yang dibuat pada putaran pembicaraan di Turki.

Kemudian mereka bersikeras tidak ada gencatan senjata komprehensif yang akan diumumkan sampai tujuan yang ditetapkan untuk operasi itu selesai.

Padahal berdasarkan gambar satelit terbaru yang diterbitkan oleh media Barat menunjukkan bahwa pasukan Rusia terkonsentrasi di dekat timur Ukraina.

Tampaknya mempersiapkan kampanye untuk menguasai seluruh wilayah Donbass dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bikin Seisi Dunia Menahan Napas, Mendadak Vladimir Putin Menyatakan Perang Terhadap Amerika dan NATO, Begini Tanggapan Santai Joe Biden

Artikel Terkait