Namun, dia tidak terlalu menyerupai kuda bertanduk, meskipun dia kadang-kadang disebut ‘unicorn China’ di dunia Barat.
Makhluk Qilin melambangkan kemakmuran dan kedamaian, tidak pernah menyakiti tanaman, hewan, bahkan serangga terkecil, tetapi kadang-kadang bisa menjadi agresif untuk menghukum ketidakadilan dan kejahatan.
Legenda mengatakan unicorn China dianggap sebagai santo pelndung semua rusa, dan meskipun burung Phoenix China berhak sebagai ratu burung, namun Qilin inilah yang dihormati sebagai raja di antara binatang buas.
Mengenai Qilin, referensi paling awal ditemukan pada abad ke-5 SM dalam sejarah narasi China Kuno, Zuo Zhuan (atau ‘Zuo Chronicle’), yang menggambarkan peristiwa di China pada 722-468 SM dan kemudian, hewan tersebut muncul dalam berbagai Karya sejarah dan fiksi China.
Qilin diyakini telah mengumumkan kelahiran Konfusius, pada 552 SM, dan penggambaran batu makhluk itu terus muncul pada akhir Dinasti Han, yaitu 25-220 M.
Dalam seni China, orang bijak dan abadi digambarkan mengendarai Qilin untuk menekankan keunikan mereka.
Ketika diukir di batu nusin, Qilin dipercaya dapat mengusir roh jahat dari mereka dan dengan damai mengantar arwah orang mati ke surga.
Di China kuno, gambar Qilin disulam pada jubah pejabat tinggi kekaisaran.
Setiap musim semi, tarian ritual ‘Kirin singa’ dilakukan di salah satu kuil Tottori, saat menari ‘singa’ berusaha untuk membumbung dan terbang ke langit.
Bahkan mungkin hari ini di China dan Jepang, Qilin-kirin adalah pembawa pesan, menyerahkan kepada Tuhan keinginan rakyat untuk menerima panen yang melimpah, untuk hidup dalam kemakmuran dan keamanan.
Karena Qilin melambangkan pertanda baik, kemakmuran, kesuksesan, umur panjang, kekaguman, dan karier yang sukses untuk perwira tinggi dan pejabat terkemuka.
Dalam mitologi China, Qilin merupakan inkarnasi dari lima elemen, lima warna simbolis, dan lima kebajikan.