Find Us On Social Media :

Pantas Walau Sudah Diberi Peringatan Keras Rusia Bisa Berakhir Tragis Seperti Ukraina, Negara Ini Malah Nekat Gabung NATO, Ternyata Kebrutalan Rusia Ini Jadi Alasannya

By Afif Khoirul M, Selasa, 12 April 2022 | 16:02 WIB

Prajurit Rusia berbaris di sebelah sistem rudal balistik antarbenua Yars selama upacara pengiriman peralatan militer di dekat Moskow untuk mempersiapkan parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah.

Intisari-online.com - Sebelumnya Finlandia sempat mendapat peringatan keras dari Rusia.

Bahwa negara tersebut, bisa berakhir dengan tragedi mengerikan, jika nekat berhabung dengan NATO.

Artinya bahwa negara ini bisa menjadi sasaran Rusia berikutnya, dan berakhir tragis seperti Ukraina jika nekat bergabung NATO.

Finlandia, negara dengan perbatasan lebih dari 1.300 km dengan Rusia, kini menghadapi keputusan bersejarah apakah akan bergabung dengan NATO atau tidak.

Pada tahun 1948, untuk mencegah konfrontasi dengan Uni Soviet, Finlandia negara berpenduduk lebih dari 5,5 juta orang memilih menjadi negara netral.

Sejak itu, Finlandia tidak bergabung dengan blok militer mana pun.

Namun, kampanye militer Rusia di Ukraina dikatakan menjadi salah satu alasan mengapa negara ini berubah pikiran dan menyatakan tekadnya untuk bergabung dengan NATO.

"Pemerintah Finlandia akan menyerahkan kepada parlemen rencananya untuk bergabung dengan NATO pada pertengahan bulan ini," kata Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada 5 April.

 Baca Juga: Sampai Disebut 'Zombifikasi Bangsa', Ternyata Inilah yang Bikin Zelensky 'Pede' Rakyatnya Rela Korbankan Nyawa, Sudah Tertanam Sejak Umur 5 Tahun!

Alexander Stubb, mantan Perdana Menteri Finlandia, mengatakan bahwa dia menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan bahwa Finlandia akan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada bulan Mei.

Dalam jajak pendapat baru-baru ini, 62% orang Finlandia mengatakan mereka ingin bergabung dengan NATO.

Presiden Finlandia, Sauli Niinisto mengatakan bahwa, dengan peringkat persetujuan yang tinggi, Helsinki dapat bergabung dengan NATO tanpa mengadakan referendum.