Sampai Disebut 'Zombifikasi Bangsa', Ternyata Inilah yang Bikin Zelensky 'Pede' Rakyatnya Rela Korbankan Nyawa, Sudah Tertanam Sejak Umur 5 Tahun!

Tatik Ariyani

Penulis

Sikap rela berkorban rakyat Ukraina ditanamkan sejak dini, bahkan sampai disebut 'Zombifikasi Bangsa'.

Intisari-Online.com -Amerika Serikat (AS) berkomitmen akan terus mengirim persenjataan yang dibutuhkan Ukraina untuk melawan invasi Rusia.

Mengutip Reuters, Senin (11/4/2022), Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dalam program di 'This Week' di ABC News, mengatakan, "Kami akan mengirimkan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia, untuk mencegah mereka merebut lebih banyak wilayah dan kota-kota di mana mereka melakukan kejahatan ini."

Pada kesempatan lain, Sullivan juga mengatakan AS tidak heti-hentinya berupaya mengirim senjata dan juga membantu mengoordinasi pengiriman senjata dari negara-negara lain.

"Senjata datang setiap hari, termasuk hari ini," kata Sullivan dalam wawancara lain dengan NBC News, Minggu.

Meski Ukraina mendapat begitu banyak bantuan senjata dari AS dan sekutu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap skeptis AS akan mengirim senjata sebagaimana yang diminta.

Zelensky mengatakan, cepat atau lambat Ukraina bisa mengalahkan Rusia bergantung pada seberapa cepat bantuan senjata dari AS datang.

Zelensky mengatakan, "Sejujurnya, apakah kita akan dapat bertahan bergantung pada ini. Saya percaya 100 persen kepada masyarakat dan angkatan bersenjata kami, tapi sayangnya saya tidak yakin akan mendapat semua (senjata) yang dibutuhkan."

Tak heran Zelensky lebih yakin 100 persen pada masyarakat dan tentaranya daripada janji senjata yang akan diberikan AS.

Keyakinan Zelensky ini tak lepas dari sikap rela berkorban rakyat Ukraina yang ditanamkan sejak dini, bahkan sampai disebut 'Zombifikasi Bangsa'. Bagaimana bisa?

Melansir Sputniknews, Senin (12/4/2022), perang psikologis di Ukraina dimulai beberapa dekade lalu, tetapi distorsi sejarah menyebutnyastrategi utama setelah kudeta Maidan 2014.

Konsultan Barat mendistribusikan anggaran dengan cara yang beragam.

Strategi informasi yang diarahkan pada anak-anak menjadi fokus utama pekerjaan mereka, terlepas dari bahaya yang ditimbulkan pada jiwa anak-anak.

Buku 'Invincilble Ants' oleh Larisa Nitsoy adalah buku terlaris nasional yang menceritakan kisah 'semut yang tak terkalahkan'.

Buku ini ditujukan untuk anak-anak berusia lima tahun ke atas.

Buku ini berkisah tentang komunitas semut yang hidup, bekerja, dan tidak mengenal kesedihan sebelum diserang oleh koloni serangga tetangga yang sebelumnya telah menyatakan cinta persaudaraan mereka.

Para tetangga menyerang dan menghancurkan sarang semut dan menghancurkan kehidupan bahagia mereka.

Namun, pada akhirnya semut yang baik bersatu, mengalahkan penjajah, dan mengusir mereka dari tanah mereka.

Semut-semut kecil diajari menembak, dengan karakter utama – seekor semut kecil, selalu membawa senapan mesin bersamanya. Karena 'musuh' selalu ada di dekatnya.

Untuk anak-anak yang sedikit lebih tua, ada buku 'ABC Pemberontak' (Insurgent ABCs), dasar untuk alfabet, dan 'Petualangan Alarmik dan Teman-temannya' (The Adventures of Alarmik and His Friends’).

Oleh Vitvitsky, seorang penulis anak-anak lokal yang terkenal, menciptakan serangkaian buku tentang petualangan 'Alarmik' (dari kata 'alarm' Jerman dan Inggris).

Alarmik adalah pahlawan yang simpatik dan menyenangkan bagi anak-anak – seorang pejuang kecil Tentara Pemberontak Ukraina (UPA) (pasukan paramiliter fasis yang memerangi Tentara Merah dan membunuh puluhan ribu orang Polandia dan Yahudi selama Perang Dunia II).

Ia juga merupakan pengikut muda Stepan Bandera – pendiri Organisasi Nasionalis Ukraina fasis, yang mendirikan UPA pada tahun 1942.

Alarmik adalah pahlawan positif tanpa syarat yang selalu menang, yang menghancurkan semua musuh Ukraina, pertama dan terutama musuh utamanya – seorang kaisar bernama Liliputin.

Vitvitsky telah menyatakan kebanggaan besar dalam karyanya dan tidak menyembunyikan fakta bahwa buku-bukunya memiliki tujuan manipulatif secara terbuka.

Setiap huruf 'ABC Pemberontak' diilustrasikan oleh sebuah kata yang terkait dengan sejarah dan ideologi UPA.

Untuk siswa sekolah menengah pertama juga ada seluruh seri buku dengan bentuk yang sama.

Ini termasuk buku anak-anak 'Kembali Dari Perang' (Return From the War) dari 2018, karya debut saluran televisi Ukraina 1+1 koresponden khusus Natalya Nagorna.

Dari halaman pertama, anak-anak diberitahu tentang 'pahlawan Maidan', di antaranya Sektor Kanan, sebuah kelompok neo-Nazi politik dan paramiliter radikal yang kegiatannya dilarang di Rusia.

Buku ini menyajikan sejarah Ukraina baru-baru ini, atau lebih tepatnya, versinya yang 'benar', dalam gaya jurnalistik yang mengasyikkan.

Beberapa topik tercakup dalam bentuk komik, dan ini tidak mengherankan, mengingat kode budaya yang dianut oleh para ahli dan kurator proyek yang terlibat.

Kemungkinan besar psikolog anak telah bekerja mengembangkan struktur dan pesan dari beberapa karya ini dalam upaya untuk membentuk ketakutan yang stabil pada tingkat alam bawah sadar.

Sebagai contoh, dalam komik 'Confrontation: Red Terror', ditanamkan ide bahwa militer Rusia memiliki perintah untuk menculik anak-anak Ukraina.

'Konfrontasi: Teror Merah' ditugaskan oleh Kementerian Kebijakan Informasi Ukraina dan dirilis pada 2018.

Ini menceritakan versi sejarah alternatif dari awal abad ke-20 di mana Bolshevik berusaha memperbudak rakyat Ukraina.

Target audiens komik ini adalah anak-anak berusia 12 tahun ke atas.

Komik ini secara resmi direkomendasikan sebagai 'bahan bacaan tambahan' untuk pelajaran sejarah di sekolah.

Untuk anak yang lebih besar, pesannya lebih rumit.

Di sini misalnya adalah brosur 'Apa Identitas Nasional Ukraina' oleh Valentin Kozhevnikov, ditemukan di sebuah sekolah di kota Talakovka di luar Mariupol.

Semetara buku teks untuk kelas yang lebih tinggi mempersiapkan anak-anak untuk hal-hal yang lebih praktis.

Dalam buku pedoman kelas 11 berjudul 'Pembela Tanah Air', anak-anak diajarkan bagaimana bertindak dalam perkelahian, bagaimana menyerang dan apa yang harus dilakukan jika terkena peluru.

Pada prinsipnya, ini sejalan dengan apa yang diajarkan dalam kursus serupa di Rusia, Belarus, dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

Perbedaannya adalah bahwa instruksi buku teks Ukraina disiapkan berdasarkan manual NATO, seperti yang dinyatakan dengan bangga oleh penulisnya sendiri, dan 'musuh' bukanlah yang abstrak atau hipotetis, tetapi cukup spesifik.

Dalam satu gambar, petugas Dinas Keamanan Ukraina digambarkan menaklukkan "teroris" dari Republik Rakyat Donetsk yang "bertindak atas perintah 'kurator Rusia'".

Baca Juga: Perang Tak Kunjung Selesai Meski Ukraina Telah Babak Belur, Siapa Sangka Rusia Bongkar Dalang Asli di Balik Peperangan, Negara Barat Sebenarnya yang Mengendalikan Ukraina?

Baca Juga: Senjata yang Ngebet Diselundupkannya Luluh Lantak Dihantam Rudal Hipersonik Rusia, AS Justru Bakal Semringah Setengah Mati, Kok Bisa?

Artikel Terkait