Beruntung Banget Bagi yang Sudah Menerima Vaksin Booster, Ternyata Ini yang Terjadi Jika Penerima Booster Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron Atau Delta

Afif Khoirul M

Penulis

Masih terinfeksi Covid-19 setelah vaksinasi booster.

Intisari-online.com - Untuk pertama kalinya, sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet secara khusus menunjukkan durasi penyakit.

Untuk setiap Covid-19 varian Delta dan Omicron dan perbedaan antara orang yang menerima 2 dan 3 suntikan.

Pekerjaan yang dipimpin oleh Dr Cristina Menni dari King's College London atau University Institute London, UK.

Mereka mengumpulkan data lebih dari 63.000 orang yang divaksinasi di Inggris, berusia 16-99, yang secara sukarela memberikan gejala dan riwayat vaksinasi melalui aplikasi smartphone bernama ZOE.

Menurut Medical Xpress, statistik menunjukkan bahwa pada orang yang telah menerima 3 suntikan termasuk 2 dosis dasar dan 1 dosis booster.

Memiliki waktu rata-rata gejala saat terinfeksi Omicron adalah 4,4 hari, 3 hari lebih sedikit daripada Delta (rata-rata 7,7 hari gejala).

Sementara itu, jika hanya dua dosis dasar yang disuntikkan, durasi rata-rata gejala adalah 8,3 hari untuk Omicron dan 9,6 hari untuk Delta.

Data yang jelas tentang pemulihan yang lebih cepat ini, ditambah dengan beberapa bukti kemungkinan waktu pelepasan penyakit yang lebih pendek antara orang-orang yang menerima 2 dan 3 suntikan.

Baca Juga: Waspada Meski Sudah Mereda Ternyata Covid-19 Belum Selesai, China Temukan Mutasi Baru Varian Omicron, Apakah Berbahaya ?

Hasil ini dapat memberikan petunjuk, kata para peneliti, baik untuk kebijakan kesehatan.

Studi ini juga menemukan bahwa hanya 17% orang dengan Omicron yang memiliki efek pada indera penciuman mereka, sementara di Delta 53%.

Namun, orang dengan Omicron memiliki 55% peningkatan risiko sakit tenggorokan dan 24% lebih tinggi risiko suara serak.

Tapi yang paling penting, tingkat pasien lebih sedikit karena Omicron 25% lebih rendah dari Delta dengan jumlah tembakan yang sama.

Sebelumnya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa meskipun vaksin Covid-19 tidak seefektif yang diharapkan dalam mencegah infeksi strain yang membawa mutasi lolos kekebalan seperti Omicron.

Dampaknya masih sangat kuat, baik untuk mencegah kematian, rawat inap, atau pengembangan gejala yang parah.

Artikel Terkait