Penulis
Intisari-Online.com -Pasokan senjata dari NATO dan Uni Eropa juga memainkan peran penting dalam menghambat kemajuan Rusia di Ukraina.
Berdasarkan laporan Business Insider, Ukraina menerima senjata senilai miliaran dollar AS dari Barat.
Di antara bantuan itu, yang paling menonjol ialah tiga sistem senjata rancangan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Swedia.
Sejak invasi dimulai, FGM-148 Javelin dan FIM-92 Stingers buatan AS, serta Next Generation Light Anti-Tank Weapon (NLAW) yang dirancang oleh Inggris dan Swedia telah menjadi teror pasukan Rusia.
Ukraina kerap menggunakan senjata portabel yang mudah dioperasikan oleh siapapun untuk melawan Rusia.
Senjata-senjata portabel tersebut terbukti sukses untuk melumpuhkan pesawat dan helikopter Rusia.
Melansir Daily Star, Sabtu (2/4/2022), seorang wanita muda Ukraina telah menembak jatuh dua jet Rusia dan sebuah helikopter serang dengan roket yang diluncurkan dari bahu.
Wanita berusia 22 tahun yang hingga beberapa minggu lalu kuliah di universitas itu menghancurkan pesawat dengan rudal permukaan ke udara Igla infrared.
Wanita itu hanya diajari cara menggunakan senjata itu dua minggu lalu, tetapi sekarang dia dianggap sebagai ahli.
Identitasnya dirahasiakan di tengah kekhawatiran agen Rusia akan mencoba membunuhnya.
Igla adalah senjata buatan Rusia dan telah ada dalam berbagai bentuk sejak tahun 1980-an.
Rudal itu bisa meluncur dengan kecepatan dua kali kecepatan suara dan ketinggian 11.000 kaki.
Sebuah sumber pertahanan mengatakan: "Ukraina telah memiliki banyak keberhasilan dengan rudal permukaan ke udara dan mahasiswa muda yang telah menembak jatuh tiga pesawat adalah salah satu alasan mengapa Rusia tidak mengendalikan udara."
Bulan lalu, seorang wanita Ukraina berhasil menjatuhkan drone Rusia dengan melemparkan sebotol tomat ke dalamnya.
Wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Elena, sedang merokok di balkon flatnya di Kyiv ketika sebuah drone tiba-tiba muncul.
Elena melihat pesawat tak berawak itu muncul entah dari mana.
Dia kemudian menggunakan kaleng itu untuk menyerang perangkat itu sebelum berpotensi menembaknya.
Kisahnya menjadi terkenal di seluruh internet saat menjadi viral di media sosial dengan banyak yang menyebutnya sebagai legenda.