Find Us On Social Media :

Dulu Vokal Kutuk Amerika dan Kini Lantang Kecam Rusia, Negara Seluas Jakarta Ini Bongkar Alasan Keberaniannya Lawan Raksasa, 'Ada yang Dipertaruhkan'

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 3 April 2022 | 15:46 WIB

(Ilustrasi) Perdana Menteri Lee Hsien Loong bereaksi terhadap Invasi Rusia ke Ukraina

Intisari-Online.com - Singapura mengambil sikap tegas terhadap invasi Rusia.

Melansir Channel News Asia, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Jumat (1 April) memilih untuk menegakkan prinsip kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.

Posisi ini diambil Singapura “secara konsisten” selama bertahun-tahun.

Lee berkata: “Kami telah memilih prinsip dan kami menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang sesuai dengan kepentingan nasional jangka panjang kami, dan kami menjunjungnya secara konsisten.”

Salah satu prinsip fundamental tersebut adalah tidak melanggar integritas teritorial dan kedaulatan negara.

Prinsip tersebut diabadikan dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sekarang “dipertaruhkan” di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Itu adalah prinsip dasar yang sangat penting bagi kami karena jika itu dipertaruhkan, maka apa dasar kami untuk mengatakan bahwa kami berhak untuk hidup, dan atas keamanan dan keselamatan di dunia,” kata Perdana Menteri.

“Oleh karena itu, kami mengambil sikap yang kuat,” tambahnya, menunjuk pada pengumuman negara yang besarnya setara Jakarta itu pada Februari untuk menjatuhkan sanksi keuangan dan kontrol ekspor pada Rusia.

Baca Juga: 'Ini Mungkin Terakhir Kalinya Anda melihat Saya masih Hidup,' Terungkap Rencana Pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

 Baca Juga: Pasukan Rusia Terlihat Mulai Mundur Tinggalkan Kyiv, Barat Mendadak Kirim Puluhan Senjata Artileri Jarak Jauh ke Ukraina, Benarkah Barat Ingin Serang Balik Vladimir Putin?

Konsistensi Singapura

Singapura memegang pendirian yang jelas ini secara konsisten selama bertahun-tahun, seperti ketika menentang invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978, kata Lee.