Find Us On Social Media :

7 Jenderal Rusia 'Dibantai' Ukraina, Terkuak Perkara Inilah yang Jadi Titik Lemah Rusia di Perang Ukraina

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 29 Maret 2022 | 19:08 WIB

Tentara Rusia menyita serangkaian senjata Barat yang membantu Ukraina.

Intisari-Online.com - Ukraina mengeklaim tujuh jenderal Rusia tewas sejak invasi Rusia diluncurkan pada 24 Februari.

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina pada Jumat (25/3/2022), jenderal ketujuh Rusia yang tewas adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev, yang terbunuh dalam pertempuran di Chornobaivka, luar kota Kherson, Ukraina selatan.

"Saya tidak akan langsung percaya dengan angka-angka ini," kata Colin Clarke direktur penelitian di lembaga penelitian Soufan Center yang berbasis di New York.

“Tetapi apakah itu lima atau 15 jenderal, fakta bahwa mereka kehilangan jenderal jelas menunjukkan komando dan kontrol Rusia sangat lemah dan jalur komunikasinya terputus oleh keberhasilan militer Ukraina,” tambahnya dikutip dari AFP, Senin (28/3/2022).

Kelemahan yang ditunjukkan oleh tentara Rusia di Ukraina, khususnya di bidang intelijen, logistik, dan kesalahan taktis, memaksa para panglima militer untuk maju ke garis depan, kata pejabat senior militer Perancis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Perintah mungkin tidak dipahami atau diterima dengan baik, unit bisa tidak patuh atau ada masalah besar dengan moral."

"Semua ini bisa membuat para jenderal maju ke depan."

Para pejabat Ukraina menjelaskan, jenderal-jenderal Rusia adalah target dan tugas mereka tampaknya diringankan oleh tentara Rusia sendiri yang menggunakan alat komunikasi mudah dicegat oleh musuh.

Baca Juga: Terungkap dalam Ramalan Kuno Lawas Baba Vanga, Ternyata Ada Hal Mengerikan yang Meramalkan Soal Pemimpin Rusia Vladimir Putin, Apa Itu?

 Baca Juga: Pantas Saja Seisi Eropa Langsung Ketar-ketir, Setelah Serang Ukraina Habis-habisan, Kini Negara Tetangganya Terseret ke Dalam Perang Karena Putin Incar Wilayah Ini

Sementara itu, beberapa ahli meyakini bahwa para jenderal Rusia tidak hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, tetapi Ukraina kemungkinan akan menargetkan perwira tinggi Rusia.

"Saya tidak berpikir ini kecelakaan."