Find Us On Social Media :

Betulkah Kim Jong-un Makin Populer karena Gigih Tawarkan Solusi Damai Berkat Prinsip Ala Presiden Soeharto?

By Agustinus Winardi, Sabtu, 5 Mei 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Jika diamati, langkah pemimpin Korut, Kim Jong Un, yang berubah drastis ketika menyelesaikan masalah nuklir dan Perang Korea dengan Korsel dan AS, mirip cara-cara Presiden Soeharto.

Presiden Soeharto, dalam menyelesaikan masalah, terkenal dengan prinsip Jawa, "nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake".

Makna kalimat itu kurang lebih "memenangkan perang atau pertikaian tanpa mengirimkan pasukan dan musuh yang sudah dikalahkan juga merasa tidak direndahkan".

Ketika Kim Jong-un memutuskan nglurug atau berkunjung ke China sebelum bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in di Panmunjom (27/4), Kim Jong-un telah memberi sinyal bahwa dirinya yang digambarkan sebagai ‘orang yang sangat menginginkan perang nuklir’ ternyata punya niat baik untuk menyelesaikan konflik dengan AS-Korsel secara damai.

Baca juga: Korut Segera Bebaskan 3 Tahanan AS, Donald Trump pun Merasa Senang dan Menyebut Kim Jong-un Sosok yang Patut Dipuji

Sinyal itu ternyata diterima positif oleh Korsel, sehingga Presiden Moon Jae In pun menyambut dengan antusias kedatangan Kim Jong Un yang bisa dikatakan tanpa membawa pasukan itu.

Hasil pertemuan tingkat tinggi dengan Korsel juga mencerminkan bahwa Korut telah meraih kemenangan karena sudah terhindar sama sekali dari ancaman serangan militer Korsel-AS.

Dengan komitmen Kim Jong Un yang ingin menghentikan program nuklir Korut dan menyelesaikan Perang Korea secara damai, Korsel yang langsung menerima komitmen pun menerimanya dengan senang hati dan seolah melupakan ‘kejahatan-kejahatan’ Korut terhadap Korsel selama ini.

Korsel seolah melupakan militer Korut yang pernah menggempur pulau terdepan Korsel, Yeonpyeong pada 2010 menggunakan meriam artileri dan menyebabkan sejumlah warga Korut tewas.

Pada tahun yang sama, kapal perang Korsel, Cheonan, juga ditenggelamkan oleh kapal selam Korut menggunakan torpedo dan mengakibatkan 46 pelaut Korsel tewas.

Korsel yang mau menerima tawaran damai dari Korsel tanpa mengungkit-ungkit masa lalu benar-benar membuat Kim Jong Un berhasil meraih kemenangan politis tanpa perlu  mengerahkan kekuatan militer.

Dengan AS pun Kim Jong Un telah menunjukkan kemenangannya.

Baca juga: Botol-botol Informasi dari para Pembelot Korut Ini Berisi Hal Paling Dibenci Kim Jong Un