Find Us On Social Media :

Banyak yang Menduganya Bukan Kecelakaan Biasa karena Terjun Bebas dengan Cara Mengerikan, Apa Alasan China Sampai Minta Bantuan AS untuk Ungkap Jatuhnya Pesawat China Ini?

By Tatik Ariyani, Kamis, 24 Maret 2022 | 16:03 WIB

Jatruhnya pesawat China Eastern Airlines, yang gemparkan dunia.

Intisari-Online.com - Pada 21 Maret lalu, penerbangan MU5735 China Eastern Airlines dari barat daya kota Kunming menuju Guangzhou tiba-tiba jatuh dari ketinggian hampir 9.000 meter.

Penyebab kecelakaan masih belum ditentukan.

Pesawat tampaknya hancur karena benturan, beberapa puing dan sisa-sisa manusia telah ditemukan.

Pada 23 Maret, China mengatakan telah menemukan kotak hitam pesawat dengan nomor MU5735 milik China Eastern Airlines yang jatuh.

Pada konferensi pers di hari yang sama, seorang pejabat dari Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan bahwa kotak hitam adalah perekam suara kokpit pesawat.

Dia menambahkan bahwa materi rekaman tampaknya masih dalam kondisi baik setelah tabrakan.

Pejabat CAAC Zhu Tao mengatakan: "Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa bagian luar perekam rusak parah tetapi komponen penyimpanan, meskipun juga rusak sampai batas tertentu, masih relatif lengkap."

Zhu mengatakan kotak hitam telah dikirim ke sebuah institut di Beijing untuk memecahkan kode, berapa lama akan tergantung pada tingkat kerusakan.

Baca Juga: Gemparkan Dunia, Sampai Amerika Ikut Turun Tangan Menyelidikinya, Amerika Bocorkan Teori Mengerikan di Balik Jatuhnya Pesawat China yang Tewaskan 132 Penumpang Ini

Baca Juga: Kedatangannya Bak Malapetaka, 'Pesawat Kiamat' Amerika Ini Mendadak Muncul di Kawasan Eropa, Padahal Dikerahkan Jika Ada Hal yang Gawat, Petanda Apakah Ini?

Mao Yanfeng, kepala departemen investigasi pesawat di CAAC, mengatakan bahwa cuaca di jalur penerbangan pada 21 Februari tidak menimbulkan bahaya bagi pesawat dan bahwa pengendali penerbangan tetap berhubungan dengan pilot setelah pesawat jatuh.

Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah diundang untuk membantu penyelidikan kecelakaan pesawat China.

Tetapi upaya saat ini terhambat oleh peraturan untuk mencegah epidemi COVID-19.

Menteri Transportasi Myz Pete Buttigieg mengatakan pada 23 Maret bahwa pihak berwenang China telah mengundang Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan itu, melansir 24h.com.vn, Kamis (24/3/2022).

Dia menambahkan bahwa dia sangat bersedia berada di China atas undangan dari Beijing.

Namun, NTSB mengatakan belum menentukan apakah penyelidik melakukan perjalanan ke China karena persyaratan visa dan karantina.

"Kami bekerja dengan Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pemerintah China sebelum mengonfirmasi perjalanan apa pun," kata NTSB.

Diketahui, China masih bertahan dengan langkah pencegahan dan pengendalian COVID-19 yang ketat dengan setidaknya 2 minggu isolasi bagi orang asing yang masuk ke negara itu.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Bandung, Lengkap dari Waktu Imsak, Shalat Lima Waktu hingga Berbuka Puasa

Baca Juga: Gemparkan Dunia, Sampai Amerika Ikut Turun Tangan Menyelidikinya, Amerika Bocorkan Teori Mengerikan di Balik Jatuhnya Pesawat China yang Tewaskan 132 Penumpang Ini

Tim peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021 yang datang ke China untuk bekerja juga harus diisolasi selama 2 minggu.

Investigasi kecelakaan dipimpin oleh China tetapi AS telah diundang untuk berpartisipasi karena Boeing 737-800 dibuat di negara itu.