Ketika Mantan Presiden Amerika Ini Sebelumnya Bertugas Sebagai Algojo, Dua Penjahat Telah Dieksekusinya dengan Hukum Gantung, Bagaimana Dia Bisa Jadi Orang Nomor Satu di Amerika?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Grover Cleveland, presiden AS yang sebelumnya bertugas sebagai algojo saat menjadi Sheriff.

Intisari-Online.com – Sejarah penuh dengan anomali presiden, seperti kita mengenal Presiden RI pertama Soekarno yang dikenal memiliki banyak istri.

Demikian pula dengan presiden Amerika Serikat, seperti James Buchanan adalah satu-satunya presiden yang tetap bujangan selama masa jabatannya, kemudian Woodrow Wilson adalah satu-satunya presiden yang memiliki gelar doktor.

Ada pula Gerald Ford yang adalah satu-satunya presiden AS yang mengadakan pesta prom di Gedung Putih, dan George W. Bush adalah satu-satunya yang pernah berlari maraton.

Lalu, ada Grover Cleveland, yang satu-satunya presiden AS pernah menjabat sebagai algojo.

‘Big Steve’ begitu julukannya saat itu, merenggut nyawa dua penjahat saat dia menjadi Sheriff Erie County, posisi yang dipilihnya pada tahun 1870.

Orang pertama yang bertemu dengan algojo di bawah Cleveland berusia 28 tahun.

Patrick Morrissey, dihukum karena membunuh ibunya dengan pisau roti atas pertengkaran mereka tentang uang saat mabuk.

Mengetahui bahwa Sheriff Cleveland bergulat dengan dirinya sendiri untuk melakukan perbuatan itu, Deputi Richard Harris mengajukan diri untuk melakukannya.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Sudah Dimulai, Presiden AS Joe Biden Malah Masih Pusingkan Sanksi yang Bisa Digunakan untuk Jegal Rusia Mulai Perang Dunia 3

Baca Juga: Padahal Setengah Mati Militer Amerika Siap Bela Ukraina dari Rusia, Mantan Presiden AS Donald Trump Malah Mendadak Beri Pujian Vladimir Putin Begini

‘Big Steve’ memiliki hak untuk menuntut algojo pengganti sebesar $10, tetapi Cleveland akhirnya menolak, merasa dia harus menjatuhkan hukuman itu sendiri.

Pada 6 September 1872, calon presiden menekan tuas yang melepaskan pintu jebakan di bawah Morrissey.

‘Tragedi kecil itu membuat Cleveland sakit selama beberapa hari setelahnya,’ tulis The New York Times pada laporan mereka, dan mereka memiliki satu laporan lagi yang tinggi.

Eksekusi kedua lebih buruk lagi.

John Gaffney dihukum karena menembak mati seorang pria di kepala saat bermain kartu di sebuah salon.

Seperti halnya Morrissey, Gaffney dihukum mati dengan cara digantung.

Sekali lagi, Cleveland bersikeras untuk melakukan hukuman itu sendiri, melansir mentalfloss.

Namun, sayangnya, ketika sheriff itu menarik tuas, dan terhukum jatuh setinggi 152,4 cm yang mematahkan leher Gaffney, tetapi tidak membunuhnya.

Baca Juga: Sibuk Urusi Ukraina, Amerika Tak Sadar Rusia Siap Melumatnya dalam Hitungan Menit, 3 Negara yang Jaraknya 'Selemparan Batu' dari Paman Sam Ini Jadi Kunci

Baca Juga: Sibuk Urusi Ukraina, Amerika Tak Sadar Rusia Siap Melumatnya dalam Hitungan Menit, 3 Negara yang Jaraknya 'Selemparan Batu' dari Paman Sam Ini Jadi Kunci

Pria itu membutuhkan waktu 23 menit untuk mati.

Cleveland memegang pekerjaan itu hanya untuk satu periode sebelum kembali ke kariernya di bidang hukum.

Tetapi dia tidak bisa meninggalkan eksekusi sepenuhnya, ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden, lawan-lawannya menjulukinya sebagai ‘pria penggantung dari Buffalo’.

Baca Juga: Upaya Kudetanya Gagal, Donald Trump Kini Bersiap 'Bertarung' Lawan Badan Hukum Amerika yang Keramat Ini untuk Tetap Bisa 'Nyapres' di Pemilu 2024 Walaupun Hapuskan Sejarah Bila Perlu

Baca Juga: Mati-matian Bela Taiwan dari China,Apakah Joe Biden Juga AkanMembantu Ukraina Melawan Vladimir Putin? Jawabannya Sungguh Tidak Disangka-sangka

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait