Find Us On Social Media :

Biasanya Bermusuhan, Tiga Negara Asia Ini Mendadak 'Bersatu' Bersikap Netral Atas Perang Rusia-Ukraina, Rupanya Ketiganya punya Hubungan Istimewa dengan Rusia

By Tatik Ariyani, Selasa, 8 Maret 2022 | 09:27 WIB

(ilustrasi) Konflik Rusia-Ukraina

Diketahui, bahwa pada tanggal 26 Februari, India dan China abstain dari pemungutan suara pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk serangan Rusia terhadap kedaulatan Ukraina dan menuntut penarikan militer Rusia secara “lengkap dan tanpa syarat”.

Kedua negara telah mengambil sikap yang sama, mengutip penghormatan terhadap “integritas dan kedaulatan teritorial” serta “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

Perwakilan India untuk PBB, TS Tirumurti, mengatakan: “Tatanan global kontemporer telah dibangun di atas Piagam PBB, hukum internasional, dan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara-negara. Semua negara anggota perlu menghormati prinsip-prinsip ini dalam menemukan cara yang konstruktif ke depan.”

Perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan “kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati dan tujuan serta prinsip Piagam PBB harus ditegakkan… Keamanan satu negara tidak bisa datang dengan mengorbankan keamanan negara lain…Ukraina harus menjadi jembatan antara Timur dan Barat.”

Kemudian, muncul pertanyaan seperti apa hubungan India dan China dengan Rusia sehingga bersedia mengambil risiko pada subjek internasional yang kontroversial seperti itu.

Kedua negara memiliki tingkat interaksi yang berbeda dengan Rusia.

Baca Juga: Bisa Membahayakan Tubuh! Ini 6 Merek Kopi Saset Mengandung Paracetamol dan Sildenafil Temuan BPOM

Baca Juga: Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara?

Moskow memiliki hubungan perdagangan dan ekonomi dengan Beijing dan merupakan pemasok gas terbesar ketiga ke negara itu.

Baik Moskow dan Beijing juga terus-menerus menantang hegemoni Barat dan mengkritik aliansi pimpinan AS dalam pidato dan tindakan mereka.

Selanjutnya, kemitraan mereka dibangun di atas sikap timbal balik di Ukraina dan Taiwan.

Dalam pernyataan bersama dengan pemimpin China Xi Jinping bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari China dan menolak kemerdekaan pulau itu dalam bentuk apapun.