Di dalam Prasasti Dinoyo diceritakan bahwa Kerajaan Kanjuruhan diperintah oleh Raja Dewashimha.
Setelah meninggal, ia kemudian digantikan putranya, Limwa, yang dikenal sebagai Gajayana.
Dalam prasasti tersebut, disebutkan bahwa Gajayana adalah raja Kerajaan Kanjuruhan yang paling terkenal.
Sementara para ahli menduga bahwa Kerajaan Kanjuruhan erat hubungannya dengan Kerajaan Kalingga (Holing) yang ada di Jawa Tengah.
Menurut berita dari Tiongkok, sekitar tahun 742-755 masehi, Raja Kiyen yang saat itu berkuasa memindahkan ibu kota Holing ke Jawa Timur.
Masa Keemasan hingga Keruntuhannya
Kerajaan Kanjuruhan di bawah kekuasaan Raja Gajayana mencapai puncak keemasan.
Kerajaan ini mengalami perkembangan pesat dalam bidang pemerintahan, sosial, ekonomi, ataupun seni budaya.
Wilayah kekuasaannya meliputi daerah Malang, lereng timur dan barat Gunung Kawi, dan ke utara hingga pesisir laut Jawa.
Selama masa pemerintahan Gajayana, jarang terjadi peperangan, pencurian, dan perampokan karena raja selalu bertindak tegas sesuai hukum.
Raja Gajayana juga membuat sebuah tempat suci pemujaan yang sangat bagus untuk memuliakan Resi Agastya.