Belum Gunakan Nuklir, Rusia Sudah Bikin Barat Kelagapan, Ternyata Negeri Tirai Besi Gunakan Bom Non-Nuklir Paling Mematikan Ini, Rusia Bisa Melanggar Hukum Jika Terbukti

Afif Khoirul M

Penulis

Bom vakum senjata non-nuklir paling mematikan.

Intisari-online.com - Vladimir Putin dituduh menggunakan senjata termobarik berdaya tinggi, yang dijuluki 'bapak semua bom', di Ukraina - yang bertentangan dengan ketentuan konvensi Jenewa.

Presiden Rusia dituduh menggunakan Bom Vakum yang mematikan di Ukraina.

Bom dengan termobarik berdaya ledak tinggi ini bisa melanggar konverensi Jenewa.

Oksana Markarova, duta besar Ukraina, untuk AS mengatakan, "Mereka menggunakan bom vakum yang dilarang dalam konverensi Jenewa."

"Kehancuran yang mencoba ditimbulkan oleh Rusia sangat besar," katanya.

Ini membawa kekhawatiran, di antara para pejabat Barat, bahwa Rusia tak segan menggunakan senjata penghancur.

Termasuk menggunakan senjata yang bisa menghancrukan prgan dalam, karena kemajuan pasukan di lapangan yang bergerak lebih lambat dari yang diperkirakan.

Bahan peledak ini juga dikenal sebagai 'bom vakum', karena menggunakan atmosfer sebagai bagian dari ledakannya.

Baca Juga: Seakan Sejarah Terulang Kembali, Sekitar 43.000 Orang Yahudi di Ukraina 'Terlunta-lunta' Meski Israel Sudah Mengusahakan 'Perlindungan' sejak Awal Konflik Ukraina-Rusia

Baca Juga: Kini Serang Ukraina Mati-matian, Nyatanya Bukan Perang yang PernahBikin RusiaHancur Lebur Sampai Jadi Pusat Kanibalisme, Untung DiselamatkanMusuh Besarnya Ini

Ini adalah salah satu senjata non-nuklir paling kuat yang pernah dikembangkan.

Diperkirakan sekitar empat kali lebih kuat dari senjata termobarik MOAB Amerika yang digunakan untuk menghancurkan pasukan ISIS di Afghanistan.

Senjata termobarik dikembangkan oleh AS dan Uni Soviet pada 1960-an.

Lalu, pada September 2007 Rusia meledakkan yang terbesar yang pernah dibuat memperingatkan pasukan Barat akan luasnya persenjataan negara.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Ketakutan saya adalah jika mereka tidak memenuhi skala waktu dan tujuan mereka, mereka akan sembarangan dalam menggunakan kekerasan.

"Mereka tidak menganut prinsip kebutuhan dan proporsionalitas dan aturan hukum yang sama seperti yang dilakukan oleh kekuatan Barat," katanya.

Senjata lain yang dipahami berada di tangan Putin termasuk mimpi buruk yang disebut 'mainan perang' seperti drone tak terlihat dan anjing penyerang.

Ilmuwan Rusia bahkan mengklaim sebelumnya telah menciptakan tank robot tanpa pengemudi dipersenjatai dengan sensor, roket, senapan mesin, dan penyembur api, yang dapat memusnahkan posisi musuh.

Sebuah konvoi besar kendaraan Rusia terlihat menuju Kyiv pada Senin malam, memicu kekhawatiran baru akan invasi penuh ke ibu kota.

Artikel Terkait