Faktanya, besi sangat berharga selama era ini sehingga orang Mesir kuno menyebut logam itu sebagai "besi dari langit."
Studi yang dilakukan pada 1970-an dan 1990-an menentukan bahwa bilah itu kemungkinan besar berasal dari meteorit.
Tetapi temuan ini tidak meyakinkan dan mudah diperdebatkan.
Pada tahun 2016, teknologi canggih memungkinkan para ahli untuk memeriksa kembali komposisi bilah dan melakukan tes baru untuk mengetahui asalnya.
Tim ahli membandingkan komposisi keris dengan meteorit yang mendarat dalam radius 1.250 mil.
Tim menemukan bahwa komposisi besi itu "hampir identik" dengan komposisi meteor yang ditemukan di kota pelabuhan Marsa Matruh, yang terletak 150 mil sebelah barat Alexandria.
Para peneliti menyimpulkan bahwa temuan mereka "sangat mendukung" asal meteorik dari besi yang digunakan dalam belati.
Para peneliti percaya bahwa belati ini adalah hadiah kerajaan yang mungkin diturunkan kepada Raja Tut.
Dokumen diplomatik dari arsip kerajaan Mesir dari abad ke-14 SM (dikenal sebagai surat Amarna) menyebutkan hadiah kerajaan yang terbuat dari besi pada periode sebelum pemerintahan Tut.
Secara spesifik dilaporkan bahwa Tushratta, Raja Mitanni, mengirimkan benda-benda besi kepada Amenhotep III yang diduga berpotensi sebagai kakek Tutankhamun.
Belati dengan bilah besi dan gelang tangan besi juga disebutkan dalam daftar ini.