Penulis
Intisari-online.com - Situasi terpanas di Ukraina saat ini adalah lepasnya Ukraina Timur.
Wilayah tersebut, kini menjadi menjadi wilayah Rusia, dan perlahan negeri Tirai Besi itu mulai mengambil alih wilayah Ukraina secara pelahan.
Sejauh ini memang belum terlihat sama sekali terjadi peperangan di kawasan tersebut.
Namun, menurut Vladimir Putin, ia membocorkan sebanyak apa intervensi milter Rusia dilakukan di wilayah tersebut.
Sejauh mana intervensi militer Rusia tergantung pada situasi aktual di wilayah Donbass di Ukraina timur, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.
Inilah jawaban Putin dalam konferensi pers, setelah diberikan hak untuk mengerahkan tentara untuk menjalankan misi di luar negeri.
Seorang reporter bertanya kepada Putin seberapa jauh pasukan Rusia dapat pergi di Ukraina timur.
Menanggapi pertanyaan ini, Putin tidak mengatakan apakah pasukan Rusia hadir di wilayah Donbass.
"Saya tidak mengatakan secara khusus bahwa pasukan Rusia dikirim ke wilayah Donbass segera setelah konferensi pers ini," kata Putin.
"Tidak mungkin untuk memprediksi sejauh mana tindakan itu. Itu tergantung pada situasi aktual di Donbass," tambah Putin.
Wilayah Donbass termasuk wilayah yang dikuasai oleh separatis pembentuk Republik Donetsk (DPR) dan Republik Lugansk (LPR).
Menurut surat kabar Rusia, resolusi Senat Rusia tentang pemberian hak untuk mengerahkan pasukan ke luar negeri kepada Putin.
Berisi bagian yang berharap pasukan Rusia akan membantu memulihkan keadaan normal untuk menjaga keamanan dan kehidupan negara dan orang-orang di Donbass.
Resolusi tersebut tidak memiliki konten khusus, hanya mengharuskan militer Rusia untuk bertindak sesuai dengan Konstitusi.
Area spesifik kegiatan atau tujuan dan durasi operasi akan diputuskan oleh Putin sendiri.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan mengakui batas-batas republik separatis menurut wilayah yang dikuasai oleh para pemimpin DPR dan LPR.
Serta mendukung separatis atas wilayah sengketa wilayah dengan Ukraina.
Pak Peskov mengatakan batas spesifik tergantung pada deklarasi DPR dan LPR.
Separatis menguasai ibu kota Lugansk dan Donetsk dari dua provinsi dengan nama yang sama, tetapi bagian dari kedua provinsi ini sekarang dikendalikan oleh Ukraina.