Find Us On Social Media :

#BanggaIndonesia: 10 Prestasi Indonesia di Kancah Internasional (2)

By Rafael Ryandika, Rabu, 17 Agustus 2016 | 08:45 WIB

#BanggaIndonesia: 10 Prestasi Indonesia di Kancah Internasional (2)

Intisari-Online.com – Hampir 71 tahun sudah Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dan diumurnya sekarang ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 255 juta sekaligus menyandang predikat jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia. Dengan sumber daya sebanyak itu, tak heran bila sejatinya banyak penghargaan yang ditorehkan oleh pemuda pemudi Indonesia, namun tidak terlalu terdengar kabarnya di media massa mainstream.

Untuk membangkitkan semangat kemerdekaan Indonesia inilah, tim Intisari merangkum 10 daftar pencapaian pemuda pemudi Indonesia selama 2 tahun terakhir yang jarang mendapat perhatian dari media massa:

6. Pemain Difabel Indonesia Menyandang Gelar Kiper Terbaik Dunia 

Eman Sulaeman, penjaga gawang difabel asal Majalengka berhasil menyandang gelar kiper terbaik di ajang Homeless World Cup (HWC) 2016, Glassgow, Skotlandia 10-16 Juli 2016 yang lalu.

Dalam turnamen sepakbola tersebut, Eman Sulaeman berhasil mengantarkan tim Indonesia hingga delapan besar walau dengan kendala fisik yakni hanya memiliki satu kaki utuh.

HWC sendiri merupakan suatu turnamen resmi dunia dalam bidang sepakbola, dimana para pemainnya merupakan para tuna wisma atau orang- orang yang sedang dalam tahap pemulihan, misalnya pecandu narkoba.

7. Paduan Suara Asal Indonesia ‘Sabet’ Tiga Medali Dalam Singapore International Choral Festival (SICF)

Paduan suara anak bangsa kembali menunjukkan prestasinya. Kali ini, paduan suara yang tergabung dalam Ultima Sonora (Ulson) dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berhasil menyabet tiga medali sekaligus dalam ajang Singapore International Choral Festival (SICF) pada 10-13 Agustus 2016 silam.

Tiga penghargaan tersebut antara lain 1 medali emas untuk kategori Folklore, dan 2 medali perunggu lainnyayakni  untuk kategori Mixed Voice B2 (untuk usia dibawah 25 tahun) dan Musica Sacra.

8. Dua Medali di Ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2016

Lima pelajar asal Indonesia berhasil menorehkan prestasi dengan memperoleh 1 medali emas, 1 medali perak, dan sejumlah penghargaan khusus di ajang IEYI, 15-20 Juli 2016 di Harbin, Tiongkok.

Medali emas diperoleh Aan Aria Nanda dan Feriawan Tan dari SMA Negeri 1 Tarakan melalui karyanya yakni “D-Box CC (Detector Box for CO and CO2)”, dimana alat ini mampu mendeteksi kandungan CO dan CO2 yang berbahaya bagi manusia.

Sedangkan medali perak diperoleh Ryan Timothy Abisha dari Sampoerna Academy Jakarta melalui karya “Smart Trash Bin”, yang mampu memberikan petunjuk kepada penggunanya dalam mengkategorikan dan memilah berbagai jenis sampah, sebelum dibuang ke tempat sampah.

IEYI sendiri merupakan ajang pameran invensi remaja berskala internasional yang diikuti oleh belasan negara dari berbagai belahan dunia.

9. Medali Perak Dalam Kejuaran Internasional Karate di Jerman

Atlet putri dalam cabang olahraga karate berhasil memperoleh medali perak dalam kejuaraan karate bertaraf internasional pada 9-10 Oktober 2015 silam di Jerman.

Krisda Putri, ialah putri kelahiran Sulawesi Selatan yang mampu menyumbangkan medali perak untuk Timnas Indonesia. Sebelumya, Krisda memang sudah sering mendapat berbagai penghargaan di dalam negeri, sebelum mendapat medali perak di taraf internasional. Dan dalam pertandingannya di Jerman, ia hanya kalah satu kali, yakni dalam pertandingan terakhirnya dalam memperebutkan medali emas.

10. Mobil Ciptaan Mahasiswa Indonesia Terbaik di Asia

Kali ini giliran para mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Melalui mobil ciptaannya, mereka mampu memenangkan lomba mobil hemat bahan bakar dalam ajang “Shell Eco Marathon (SEM) Asia” pada 3-6 Maret 2016 silam.

Perlombaan yang dilaksanakan di kota Manila, Filipina ini sukses membuat dua mobil buatan mahasiswa tersebut menjadi yang terbaik dalam kategori mobil Urban Concept Gasoline dan kategori mobil Prototype Gasoline. Dalam catatannya, mobil buatan mahasiswa ini mampu menempuh jarak 275 kilometer hanya dengan satu liter bensin. Wow.

Dalam ajang ini, tidak kurang dari 117 tim dari 17 negara berlomba untuk menunjukkan hasil karyanya. Kedepannya, prototype ini diharapkan mampu diproduksi dan dipergunakan secara umum dengan menggunakan label negara Indonesia.