Find Us On Social Media :

Konon Dihuni oleh 'Orang-Orang Sakti', Inilah Kisah Para Petapa di Lereng Gunung Tertinggi di Dunia, Himalaya

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Mei 2018 | 20:30 WIB

Namun, tentu untuk melihat orang-orang langka tersebut mungkin sangat mudah dan sangat gampang dikenali.

Sebab beberapa di antaranya berpenampilan sangat identik.

Seperti 'Pangala Baba', seorang petapa yang tidak tingggal di ashrama dan hanya memilik pakaian saja.

Ia berlari-lari bukan meminta sumbangan, namun lebih pada tingkahnya yang gila.

Lalu, ketika lebih masuk ke dalam, kitaakan menemuai 'Tat Baba', seorang petapa dengan rambut terurai panjang dan terlihat tak pernah dipotong.

Ia biasanya berdiam diri dan bertapa di atas pohon.

Ia juga tak memiliki apapun kecuali hanya karung goni yang dikenakannya sebagai pakaiannya.

Cara bertapanya di atas pohon adalah sebuah upaya yang dilakukan Tat Baba untuk menebus dosa-dosanya.

Sejatinya, yang mereka lakukan adalah menjadi orang baik dan menolak untuk berbuat jahat. Namun jalan kontroversial yang di laluinya konon menimbulkan stigma berbeda bagi segelintir orang.

Dalam keyakinan aghori, mereka memakan daging manusia, meminum air seni, dan tidak pernah mengenakan pakaian.

Ini mereka dilakukan sebagai bentuk identitasnya meniru dewa siwa.

Aghori bukanlah satunya-satunya. Bahkan ada yang lebih menarik dari itu, di mana seorang petapa bernama Babaji yang konon telah berusia 2000 tahun, dan perawakannya disebutkan masih muda.

Ia tinggal di sebuah Ashram, dengan ajarannya Yoga Siddha di mana hanya orang dengan spiritualitas tinggi yang sanggup mencapai ke sana. (Afif Khoirul M)

Baca Juga : Demi Kesempurnaan Hidup, Suku Ini Memakan Daging Manusia Walau Menolak Membunuhnya