Find Us On Social Media :

Berhasil Mengubah Air Biasa Menjadi Logam 'Emas' Mengkilap, Para Ilmuwan Mengungkap Proses Ini Bisa Disaksikan Langsung dengan Mata Kepala

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 5 Februari 2022 | 14:00 WIB

Eksperimen mengubah air menjadi logam

Intisari-Online.com - Para ilmuwan telah berhasil mengubah air murni menjadi logam.

Secara teoritis, jika seseorang memberikan tekanan yang cukup pada air murni, molekul air akan saling menekan dan kulit valensinya, cincin elektron terluar yang mengelilingi setiap atom, akan tumpang tindih.

Dari proses itu, elektron akan mengalir bebas di antara setiap molekul dan secara teknis akan mengubah air menjadi logam.

Masalahnya adalah, untuk memeras air ke dalam keadaan logam ini, mereka butuh tekanan 15 juta atmosfer, penulis studi Pavel Jungwirth, seorang ahli kimia fisik di Akademi Ilmu Pengetahuan Ceko di Praha, mengatakan kepada Nature News & Comment pada Juli 2021 silam.

Mereka memutuskan untuk menggunakan logam alkali, yang mencakup unsur-unsur seperti natrium dan kalium dan hanya menahan satu elektron di kulit valensinya.

Logam alkali cenderung "menyumbangkan" elektron ini ke atom lain ketika membentuk ikatan kimia, karena "kehilangan" elektron tunggal itu membuat logam alkali lebih stabil.

Logam alkali dapat meledak saat terkena air, dan Jungwirth dan rekan-rekannya telah mempelajari reaksi dramatis ini sebelumnya, menurut Cosmos Magazine.

Tetapi mereka berteori bahwa, jika mereka dapat menghindari ledakan, mereka dapat meminjam elektron dari logam alkali dan menggunakan elektron tersebut untuk mengubah air menjadi logam.

Baca Juga: Berumur 5.500 Tahun, Ditemukan Artefak Tabung Emas dan Perak, Kemungkinan Adalah Sedotan Minuman yang Digunakan Orang Kuno untuk Menyesap Bir dalam Bejana Besar Bersama-sama

Baca Juga: Berumur 800 Tahun, Salah Satu Koin Emas Terawal di Inggris pada Abad Pertengahan, Ditemukan di Ladang Pertanian, Diperkirakan Nilainya Capai Angka Tujuh Milyar Rupiah di Pelelangan

Dalam percobaan baru mereka, dijelaskan dalam laporan yang diterbitkan Rabu (28 Juli 2021) di jurnal Nature, tim berhasil melakukan hal itu.

mereka menempatkan jarum suntik yang diisi dengan natrium dan kalium di ruang vakum, memeras tetesan kecil logam, yang cair pada suhu kamar, dan kemudian memaparkan tetesan logam tersebut ke sejumlah kecil uap air.